A.
Bakat
Bakat merupakan kemampuan yang memiliki tiga arti yaitu Achievement
: Kemampuan aktual, Capacity : Kemampuan potensial dan Aptitude : Kualitas.
Menurut Para ahli :
a.
Crow dan Crow : kualitas yang
dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam.
b.
William B. Michael : kapasitas
seseorang dalam melakukan tugas, yang sedikit sekali dipengaruhi atau
tergantung dari latihan.
c.
Brigham : kondisi, kualitas, atau
sekumpulan kualitas yang dititik beratkan pada apa yang dapat dilakukan
individu (segi performance/kinerja) setelah individu mendapat latihan.
d.
Woodworth dan Marquis : bakat adalah
prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes khusus.
B.
Intelegensi
Secara luas adalah ketrampilan menyelesaikan masalah serta
kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman sehari-hari Mencakup
kemampuan untuk menggunakan unsur budaya dengan bantuan org lain yg lebih
terampil Vygotsky William Stern :Daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru
dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya Spearman: Intelegensi
mengandung 2 faktor yaitu General ability (G factor) dan Specific Ability (S
Factor) Robert J. Sternberg : Kecakapan untuk belajar dari pengalaman dan
kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan
C.
Tes Intelegensi
1.
Tes Inteligensi Individual:
a.
Tes Binett
Binet dan
mahasiswanya, Theophile Simon, menyusun tes intelegensi untuk memenuhi
permintaan ini. Tes itu disebut skala 1905. Tes ini terdiri dari 30 pertanyaan,
mulai dari kemampuan untuk menyentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambar
desain berdasarkan ingatan dan mendefinisikan konsep abstrak. Tak lama
kemudian, pada 1912 William Stern menciptakan konsep intelligence qoutient
(IQ), yaitu: Usia mental seseorang dibagi dengan usia kronologis dikalikan 100.
Jadi rumusnya, IQ = MA/CA X 100.
b.
Skala Wechsler
Tes lainnya
yang banyak dipakai untuk menilai intelegensi murid dinamakan skala wechsler
yang dikembangkan oleh David Wechsler. Tes ini mencakup Wechsler Preschool And
Primary Scale Of Intelligence-Revised (WPPSI-R) untuk anak dan remaja dari usia
6-16 tahun,& Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised(WAIS-R).Slain
menunjukn IQ kseluruhan, skala ini juga menunjukan IQ verbal dan IQ kinerja.
2.
Tes Individual Versus Tes kelompok
Tes kelompok lebih nyaman dan ekonomis ketimbang tes individual,
namun juga ada kekurangannya. Saat tes dilakukan pada satu kelompok besar,
peneliti tak dapat menyusun laporan individual, menentukan tingkat kecemasan
murid, dll. Dalam situasi tes kelompok besar, murid mungkin tidak memahami
instruksi atau mungkin diganggu murid lain. Karena keterbatasan ini, maka saat
akan dibuat keputusan penting menyangkut murid.
Tes inteligensi kelompok harus dilengkapi dengan informasi lain
tentang kemampuan murid dan keputusan untuk menempatkan murid dalam kelas
khusus sebaiknya tidak didasarkan pada tes kelompok saja. Informasi relevan
mengenai kemampuan murid harus diperoleh dengan cara lain selain tes.
D.
Teori Triarchic (Sternberg)
a.
Intelegensi analitis yaitu kemampuan
menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan dan membedakan.
b.
Intelegensi kreatif yaitu Kemampuan
menciptakan, merancang, menemukan, memulai dan membayangkan.
c.
Intelegensi praktis yaitu Kemampuan
untuk menggunakan, menerapkan, mengimplementasikan dan mempraktikkan.
Aplikasi dalam
Pendidikan (Gardner,1998)
a.
Tidak ada mata pelajaran yang bisa
mengaplikasikan seluruh multiple intellegence secara utuh.
b.
Satu kemampuan pasti berhubungan
dengan yang lain.
c.
Menggunakan salah satu kemampuan
intellegence sebagai latar belakang ketika seorang individu sedang mengerjakan
menggunakan kemampuan intellegence lainnya merupakan perlakuan yang tidak
efektif.
E.
Teori Intelegensi Emosional (Peter
Salovey dan John Mayer,1990)
Merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengungkapkan emosi secara
akurat dan adaptif (ex:empati),untuk memahami emosi dan pengetahuan emosional
(ex:memahami peran yang dimainkan saat persahabatan),untuk menggunakan perasaan
guna memfasilitasi pikiran (ex:pikiran positif yang berkaitan dengan pemikiran
kreatif) serta kemampuan mengatur emosi diri sendiri/orang lain.
F.
Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi
1.
Faktor Pembawaan
Ditentukan oleh
sifat bawaan.
2.
Faktor Minat dan pembawaan yang
khas.
Minat
mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan
itu sendiri.
3.
Faktor pembentukan
Terdiri dari
pembentukan sengaja (sekolah) dan tidak disengaja (pengaruh alam dsb).
4.
Faktor kematangan
Pembelajaran
disesuaikan dengan kematangan.
5.
Faktor kebebasan
Manusia dapat
memilih metode tertentu untuk memecahkan masalahnya dan bebas memilih masalah
yang sesuai dengan kebutuhannya.
G.
Gaya Berpikir dan Belajar
Merupakan cara yang disukai untuk menggunakan kemampuan seseorang
(Sternberg,1997) Jenis gaya belajar :
1.
Gaya Impulsif /Reflektif
Melibatkan
kecenderungan untuk bertindak cepat / impulsif /menggunakan lebih banyak waktu
untuk memikirkan akurasi jawaban
2.
Gaya yang Mendalam /Permukaan
Melibatkan
kecenderungan memahami materi (mendalam) atau hanya apa yang perlu dipelajari
(permukaan)
H.
Kepribadian
Pemikiran,emosi dan perilaku tersendiri yang menggambarkan cara
seseorg untuk menyesuaikan diri dengan dunia. 5 besar faktor kepribadian :
·
Stabilitas emosi
(Tenang/gelisah,aman/tidak,puas dengan diri sendiri/mengasiani diri sendiri),
·
Ekstraversi (Suka bergaul/tidak,ceria/muram,penuh
kasih sayang atau hati-hati)
·
Keterbukaan pada pengalaman (Imajinatif/praktis,tertarik
variasi atau rutinitas, mandiri atau menyesuaikan diri dengan norma sosial)
·
Kebaikan (Berhati lembut/kejam,
percaya/curiga, suka menolong/tidak)
·
Sikap hati-hati. (Teratur/tidak,
hati-hati/sembaragan, disiplin/impulsif)
Cara terbaik untuk mengkonseptualkan kepribadian bukan saja dengan
sifat pribadi,namun juga dengan situasi yang terlibat. (ex:introvert,ekstrovert
di kelas)
I.
Temperamen
Merupakan gaya perilaku dan cara khas pemberian respon seseorang. 3
klompok temperamen (Alex Chess & Stella Thomas)
a.
Anak mudah
suasana hati
positif, dengan cepat membentuk rutinitas tetap masa kecil,mudah beradaptasi dengan
pengalaman baru
b.
Anak sulit
reaksi
negatif,sering menangis, rutinitas harian tidak tetap, pelan menerima perubahan
c.
Anak lambat
Aktivitas
rendah,agak negatif,intensitas suasana hati rendah
Dimensi
Temperamen
1.
Ekstraversi/surgency
Partisipasi
positif, impulsivitas, aktivitas dan pencarian sensasi
2.
Afektivitas yg negatif
Rasa takut, frustrasi,
kesedihan dan kegelisahan
3.
Pengaturan diri
Peralihan dan
pemfokusan perhatian, kendali yang melarang, sensitivitas persepsi dan
kesenangan intensitas rendah
No comments:
Post a Comment