A.
Pengertian
Memory merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang
diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf
yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memory yang sifatnya dinamis
ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang
disimpan. Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan
mengeluarkan kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui
pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan
tafsiran. Dalam otak, terdapat dua macam tempat penyimpan informasi atau
tanggapan yaitu :
1.
Ingatan Jangka Pendek (Short Term
Memori/STM)
Tempat
menyimpan informasi yang akan dikeluarkan segera dalam waktu yang labih pendek.
Ada 2 cara untuk meningkatkan STM, yaitu:
a.
Rehearsal : adalah pengulangan
informasi secara sadar sebagai usaha untuk mempertahankn informasi dalam STM.
b.
Encoding : adalah proses dimana
informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat. Encoding dapat
dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai
kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase(larger chunks) dan
srangkaian frase sbgi kalimat (even larger chunks).
2.
Ingatan Jangka Panjang
(Long Term
Memori/LTM) ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang cukup lama.
B.
Proses Memori
Proses memori
atau mengingat terjadi dalam tiga tahapan :
a. Tahapan
perolehan Informasi
b. Tahapan
Pnyimpanan Jangka Pendek/ingatan jangka pnjang
c. Tahapan
mengeluarkan kembali apabila suatu waktu diperlukan
C.
Teori Memori
Teori yang
paling banyak yang digunakan oleh para ahli adalah teori tentang tiga proses
memori, seperti berikut :
1.
Enconding
Proses dimana
informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat. Enconding dapat
dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai
kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan
serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks). Proses pengubahan
informasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu :
a.
Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal
yang diterima oleh indera dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya.
Contohnya
adalah seorang anak yang menginginkan barang yang sangat ia mau, apabila tidak
dibelikan, ia akan menangis sekeras kerasnya. Kelakuan tersebut bisa tersimpan
di otak mereka karena dengan menagis sekeras-kerasnya ia akan dibelikan barang
yang ia mau.
b.
Sengaja, yaitu bila individu dengan
sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahun ke dalam ingatannya.
Contohnya
adalah seseorang yang sering jalan kesuatu tempat, ia akan hafal dengan sengaja
tempat tersebut.
2.
Storage
Penyimpanan apa
yang telah diproses dalam enconding tersebut. Proses ini disebut juga dengan
retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat
tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori (sensori
memori, memori jangka pendek, atau memori jangka panjang). Setiap proses
belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri seseorang dan jejak ini akan
disimpan sementara dalam ingatannya. Sehubungan dengan masalah retensi dan
kelupaan, ada satu hal penting yang dapat dicata, yaitu interval atau jarak
waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.
3.
Retrieval
Pemulihan
kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Hilgrad (1975) menyebutkan tiga
jenis proses mengingat, yaitu :
a.
Recall yaitu mengeluarkan bagian
spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan menggunakan cues. Contohnya
adalah volume dan ritme suara.
b.
Recognition yaitu mengenali bahwa
stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya. Contohnya Misalnya dalam soal
pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognitionkarena semua
pilihan jawaban sudah diberikan.
c.
Redintegrative yaitu proses meningat
dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu cerita yang cukup
lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Susilo
Bambang Yudhoyono (presiden RI), maka akan teringat banyak hal tentang tokoh tersebut.
D.
Faktor yang mempengaruhi Memori
a.
Faktor Individu
Proses
mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar,
intelegensi, motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan
pembelajaran memiliki kondisi Fisik dan kesehatan yang baik.
b.
Faktor Sesuatu yang Harus di Ingat
adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai
arti, mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyai intensitas rangsangan
yang cukup kuat.
c.
Faktor Lingkungan proses mengingat
akan lebih efektif apabila ada lingkungan yang menunjang dan terhindar dari
adanya gangguan-gangguan
E.
Cara Meningkatkan Memori
1.
Over learning (belajar lebih)
artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi
pelajaran tertentu.
2.
Extra study time (tambahan waktu
belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi
aktivitas belajar.
3.
Clustering (pengelompokkan) ialah
menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap
lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal
yang sama atau sangat mirip
4.
Latihan terbagi Dalam latihan
terbagi siswa melakukan latihan-latihan dengan alokasi waktu yang pendek dan
dipisah-pisahkan antara waktu-waktu istirahat.
5.
Pengaruh letak bersambung Siswa
dianjurkan menyusun daftar kata-kata yang harus diingat.
6.
Mnemonic device (muslihat memori)
yang sering juga hanya disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan
“alat pengait” mental untuk memasukkan item- item informasi ke dalam system
akal siswa:
a.
Rima yakni sajak yang dibuatkan
sedemikian rupa yang isinya terdiri atas kata dan istilah yang harus diingat
siswa.
b.
Singkatan yakni terdiri atas
huruf-huruf awal nama atau istilah yang harus diingat.
c.
Sistem kata pasak yakni sejenis
teknik yang menggunakan komponen – komponen yang sebelumnya telah dikuasai sebagai
pasak pengait memori baru.
d.
Metode losai yakni kiat yang
menggunakan tempat-tempat khusus dan terkenal sebagai sarana penempatan kata
dan istilah tertentu harus diingat.
e.
Sistem kata kunci yakni sistem yang
biasanya direkayasa secara khusus untuk mempelajari kata dan istilah asing.
F.
Teori Lupa
Teori Interferensi, Teori ini menitikberatkan pada isi interval.
Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka
panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), akan tetapi
jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Bila
informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang
sudah ada dalam memori kita, maka terjadilah interferensi retroaktif.
Sedangkan, bila informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya
pengaruh ingatan yang sama, maka terjadi proses interferensi proaktif.
Hasil penelitian dan refleksi atas pengalaman belajar di sekolah,
memberikan petunjuk bahwa segala sesuatu yang pernah dicamkan dan dimasukan
dalam ingatan, tetap menjadi milik pribadi dan tidak menghilang tanpa bekas.
Dengan kata lain, kenyataan bahwa seseorang tidak dapat mengingat sesuatu,
belum berarti hal itu hilang dari ingatannya, seolah-olah hal yang pernah
dialami atau dipelajari sama sekali tidak mempunyai efek apa-apa. (Winkel,
1989: 291) sejumlah kesan yang telah didapat sebagai buah dari pengalaman
belajar tidak akan pernah hilang, tetapi kesan-kesan itu mengendap ke alam
bawah sadar. Jadi, lupa bukan berarti hilang, sesuatu yang terlupakan tentu
saja masih dimiliki dan tersimpan di alam bawah sadar, sedangkan sesuatu yang
hilang tentu saja tidak tersimpan dalam alam bawah sadar.
No comments:
Post a Comment