Friday, February 17, 2017

Pengembangan Pengalaman Belajar


A.    Hakikat pengalaman belajar
Pengalaman belajar (Learning experience) adalah sejumlah aktifitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pengalaman belajar menurut Gagne ada delapan pengalaman belajar, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kedelapan tipe belajar disebutkan sebagai berikut :
·         Belajar signal, yaitu belajar melalui isyarat atau tanda
·         Belajar mereaksi rangsang perangsang melalui penguatan
·         Pengalaman belajar membentuk rangkaian (chaining)
·         Belajar asosiasi verbal, yaitu belajar dengan kata – kata jika ia menerima rangsangan
·         Belajar membedakan atau diskriminasi, yaitu pengalaman belajar mengenal sesuatu karena mempunyai kekhasan tertentu, walaupun seseorang itu menghadapi objek yang sama namun tetap saja dapat membedakannya
·         Belajar konsep adalah pengalaman belajar dengan menentukan ciri atau atribut dari objek yang dipelajarinya sehingga objek tersebut ditempatkan dalam klasifikasi tertentu
·         Belajar aturan atau hukum
·         Belajar problem solving
B.     Pertimbanan dalam menentukan pengalaman belajar
Dalam mengembangkan pengalaman belajar siswa ada beberapa hal – hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :
·          Sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai
·         Dalam sistem perencanaan dan desain pembelajaran tujuan merupakan komponen utama dan pertama ynang harus dipikirkan oleh seorang desainer pembelajaran sehingga apa yang harus dilakukan guru dan siswa diarahkan untuk mencapai tujuan itu. dilihat ari domainnya tujuan itu terdiri atas tujuan kognitif. Afektif dan psikomotorik.
·         Sesuai dengan jenis bahan atau materi pelajaran
·         Ketersediaan sumber belajar
·         Pengalaman belajar harus sesuai dengan karakteristik siswa

Disamping itu ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan manakala kita akan mengembangkan pengalaman belajar, yaitu :
1)      Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen  yang utama. Efektivitas pengembangan pengalaman belajar ditentukan dari keberhasilan siswa maencapai tujuan pembelajaran
2)      Aktivitas
Pengalaman belajar siswa harus dapat mendorong agar siswa beraktivitas melakukan sesuatu. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktifitas mental.
3)      Individualitas
Mengajar adalah usaham=engembangkan etiap individu. Oleh karena itu pengalaman belajar dirancang untuk setiap individu.
4)      Integritas
Mengajar harus dipandang sebagi usaha mengambangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja. Akan tetapi juga meliputi aspek afektif dan psikomotorik.

Oleh karena itu merancang pengalaman belajar siswa harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegritas. Ada sejumlah prinsip khusus untuk merancang pengalaman belajar yaitu : interaktif, Inspiratif, Menyenangkan, menantang dan motivasi.

  C.    Tahapan pengembangan pengalaman belajar
1.   Tahap pra instruksional
Tahap ini adalah tahapan yang ditempuh oleh guru pada saat ia memulai peoses belajar dan mengajar. Berfungsi untuk mengetahui persiapan sebelum pembelajaran dimulai dan mengevaluasi materi sebelumnya. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau siswa seperti :
a. Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa yang tidak hadir
b. Bertanya kepada siswa sampai manapembahasan pelajaran sebelumnya.
c.Mengajukan pertanyaan kepada siswa tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya
d.Memberi kesempaatan kepada siswa untuk bertanya mengeania bahan pelajaran yang belum dikuasainya.
e.Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu secara singkat tapi mencakup semua spek yang telah dibahas sebelumnya.
2.   Tahap Instruksional
Tahap kedua adalah tahap pengajaran atau tahap inti yakni tahapan memberikan pengalaman belajar pada siswa. Tahap ini berfungsi memberikan sebuah pengetahuan baru pada bab selanjutnya. Tahap ini sangat tergantung pada straegi pembelajaran yang akan diterapkan. Secara umum dapat didefinisikan beberapa kegiatan yaitu :
a. Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicaapi siswa.
b. Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu.
c. Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi
d.Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaliknya diberikan contoh – contoh konkret.
e.Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok matri yang sangat diperlukan.
f. Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.

3.   Tahap Evaluasi dan Tindak lanjut
Tujuan tahap ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahap kedua.
  D.   Guru dalam pengembangan belajar
Dalam pengembangan pengalaman belajar guru tidak berperan sebagai satu – satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siwa belajar. Oleh karena itu, pengembangan belajar menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan dengan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru yaitu :
1)Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
2)Menyusun tugas – tugas belajar bersama siswa
3)Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
4)Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukannya.
5)Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan – pertanyaan.

Agar pengalaman dapat dikembangkan secara efektif dan efisien maka guru perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
·   Guru terlebih dahulu memedomani dan menguasai substansi materi pembelajaran yang telah dirumuskan dalam bentuk materi pembelajaran.
·   Kemudian memahami bentuk kegiatan belajar yang seperti apa yang diinginkan. Bentuk – bentuk kegiatan belajar dapat dilakukan berupa mendemonstrasikan, mempraktikkan atau menstimulasikan.
·   Merumuskan pengalaman belajar.
·   Rumusan belajar siswa menggunakan kata – kata operasional yang menggambarkan tentang aktivitas siswa dalam belajar.

  E.    Strategi dan metode pembelajaran
Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian strategi pembelajaran yaitu pertama strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan. Artinya dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian penyusunan langkah – langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu sebelum menentukan strategi perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Dibawah ini ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman bagi peserta didik
Ø    Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi ini adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Adapun langkah – langkah penerapan strategi ini adalah sbb :
a) Persiapan  d) Menyimpulkan.
b) Penyajian e) Mengaplikasikan
c) Korelasi
Ø    Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi ini adalah salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan agar siswa menemukan dan mengunakan berbagai sumber informasi dan ide – ide untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang topik, masalah, atau isu tertentu. Strategi ini menuntut  siswa untuk melakukan serangkaian investigasi, eksplorasi, eksperimen, penelusuran dan penelitian.
Ø    Strategi kooperatif
Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil yaitu antara 4 – 6 orang yang mempunyai latar belakang akademis, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda. Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap yaitu Penjelasan materi, belajar dalam kelompok, penilaian dan pengakuan tim.
Ø    Pembelajaran berbasis masalah. Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif dan tentunya dapat dijadikan acuan pada proses pembelajaran dikelas untuk kurikulum 2013 antara lain :
a) Metode pembelajaran kolaborasi
merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan peserta didik dalam kelompok kecil dan memberinya tugas dimana mereka saling membantu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok. Strategi yang dapat diterapkan antara lain mencari informasi, proyek, kartu sortir.
b) Metode pembelajaran individual
Metode ini memberikan kesempatan kepada peserta diidk secara mandiri untuk berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan anak didik. dan strategi yang dapat diterapkan antara lain tugas mandiri, penilaian diri, portofolio.
c) Metode pembelajaran teman sebaya
Ada pendapat mengatakan satu mata pelajaran benar – benar dikuasai hanya apabila seorang peserta didik mampu mengajarkan peserta didik yang lain. Dengan mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Dan tentunya pada waktu yang bersamaan, ia menjadi narasumber bagi temannya. Strategi yang dapat diterapkan antara lain : Pertukaran dari kelompok ke kelompok, belajar melalui jigsaw, studi kasus dan proyek, pembacaan berita, penggunaan lembar kerja.
d) Metode pembelajaran sikap
aktivitas belajar aktif membantu peserta didik untuk menguji perasaan, nilai dan sikap – sikapnya.
e) Metode pembelajaran bermain
Permainan berguna untuk membentuk kesan dramatis yang jarang peserta didik lupakan.
f) Metode pembelajaran kelompok
g) Metode pembelajaran mandiri
Peserta didik belajar atas kemauan sendiri dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki dengan memfokuskan dan merefleksikan keinginan
h) Metode pembelajaran multimetod
Dilakukan dengan maksud akan mendapatkan hasil yang optimal dibandingkan hanya dengan model.
i) Metode Discovery
j) Eksperimen
Merupakan prosedur penelitian yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.

F.   Konsep Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran K13
Model pembelajaran saintifik proses diartikan sebagai model pembelajaran yang dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran dikemukakan kemendikbud sebagai asumsi atau aksioma ilmiah yang melandasi proses pembelajaran. Penyajian pendekatan ilmiah dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ø  Mengamati (Observasing)
Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegaitan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca dan atau menyimak.
Ø  Menanya (Questioning)
Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual dan prosedural. Hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok.
Ø  Menalar (Associating)
Mengumpulkan informasi atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data yang selanjutnya menghasilkan kesimpulan yang dijadikan sebagai pengetahuan.
Ø  Mencoba (Experimental)
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata dan otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.
Ø  Menganalisis data dan menyimpulkan
Analisis data adalah kemampuan mengkaji data yang telah dihasilkan. Sedangkan menyimpulkan adalah kemampuan membuat intisari atas seluruh proses kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.
Ø  Mengkomunikasikan
  Mengkomunikasikan adalah kemampuan untuk menyampaiikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, atau grafik dan dapat dilakukan melalui presentasi.

No comments:

Post a Comment