A.
Hakikat
materi pembelajaran
Seperangkat
bahan yang disusun secara sistematis untuk kebutuhan pembelajaran yang
bersumber dari bahan cetak (buku, kitab, LKS), alat bantu visual (Gambar,
proyektor), Video (Film,lagu), multimedia (Gabungan audio, visual) serta komputer
dan jaringan.
Urgensi
·
Representasi
penyajian guru
Mewakili atau
menggantikan penyajian guru
·
Sarana
untuk mencapai SK dan KD
Jika tidak
berpedoman pada SK dan KD pembelajaran tidak akan banyak bermanfaat
B. Sumber materi pembelajaran
Perubahan
kurikulum yang terjadi selama ini , selalu diikuti dengan perubahan buku
pelajaran. Sebenarnya ada banyak sumber yang dapat dimanfaatkan untuk siswa
selain dari buku teks, dan guru dituntut untuk bisa memanfaatkan berbagai
sumber belajar tersebut.
Sumber
belajar merupakan informasi atau materi pelajaran yang disajikan dan disimpan
dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa belajar sebagai
perwujudan kurikulum. Sumber belajar dapat berupa cetakan, video, perangkat
lunak/kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan guru dan siswa.
Sumber belajar juga diartikan sebagai tempat/lingkungan sekitar, benda dan
orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana dari peserta
didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Dari pengertian tersebut,
sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut :
· Tempat atau lingkungan alam sekitar, yaitu dimana saja yang
memungkinkan seseorang dapat belajar. misanya sungai, pasar. Dll.
· Benda yaitu segala benda yang memungkinkan orang belajar atau terjadinya
perubahan tingkah laku bagi siswa. Misalnya candi.
· Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertent, dimana siswa
dapat belajar, misalnya guru.
· Buku yaitu segala buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa,
misalnya buku pelajaran.
· Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,
demo, banjir dll.
Sumber
belajar akan bermakna bagi siswa atau guru jika diorganisir sebelum melalui
suatu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkan sumber
belajarnya. Ada beberapa tahapan dalam mengelola sumbr belajar :
· Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber dan sarana
pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran
· Menggolongkan ketersediaan alat, bahan atau sumber belajar.
· Memikirkan penggunaan sumber belajar yang sudah tersedia atau
modifikasi.
Bahan
ajar konteks kurikulum 2013 sebenarnya sudah disediakan secara lengkap oleh
kemendiknas. Bahan ajar disusun dalam bentuk
buku pegangan siswa, buku pegangan guru, pedoman penilaian bahkan hingga
multi media pelengkap bahan ajar. Namun demikian, bahan ajar yang dikembangkan
kemendinas tentu saja harus pula dikreaasi dan dikembangkan oleh guru agar
kebiasaan guru menyajikan materi dari satu sumber bahan dapat dihindarkan.
Kebiasaan menyajikan materi dari satu bahan ajar membahayakan bagi siswa sebab
siswa dipaksakan memahami sesuatu atas satu sudut pandang. Disisi lain,
kurikulum 2013 hendak membentuk siswa yang mampu berpikir kritis, kreatif dan
multiperspektif.
C. Jenis materi pembelajaran
Jenis bahan
ajar dibagi menjadi empat yaitu :
1) Bahan ajar
cetak
Ø Handout, yaitu bahan tertulis yang disiapkan guru untuk memperkaya
pengetahuan siswa. Bahan ini dapat diambil dari beberapa literatur yang relevan
dengan materi yang kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai siswa.
Ø Buku, yaitu bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Buku
sebagai bahan ajar adalah buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil
analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
Ø Modul yaitu sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat
belajar mandiri dengan atau tanpa guru.
Ø Lembar kerja siswa, yaitu lembaran – lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan siswa.
Ø Brosur, yaitu bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem yang hanya terdiri atas beberapa halaman atau
selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tapi lengkap tentang
perusahaan atau organisasi.
Ø Leaflet, yaitu bahan cetak tertulis berupa lembaran tidak
dimatikan/jahit.
Ø Wallchart, yaitu bahan cetak yang berupa bagan atau grafik yang
bermakna menunjukkan posisi tertentu.
Ø Foto / gambar yaitu bahan ajar yang dirancang dengan baik, agar
setelah melihat gambar tersebut siswa dapat melakukan sesuatu atau menguasai
kompetensi dasar yang diharapkan.
Ø Model / maket, penggunaan model sebagai bahan ajar, memberikan
makna yang hampir sama dengan aslinya.
2) Bahan ajar
dengar (Audio)
Ø Kaset / piringan hitam / compact disk
Ø Radio
3) Bahan ajar
pandang dengar (Audio Visual)
Ø Video / film
Ø Orang/narasumber
4) Bahan ajar
interaktif
Menurut Gidelines for Bibliographic Description of Interactive
multimedia, multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua arah atau lebih
media (audio, teks, grafik, gambar, animasi dan video) yang oleh penggunanya
dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan perilaku alami dari suatu
presentasi. Penggunaan bahan ajar interaktif sebagai bahan ajar harus
dipersiapkan sebaik mungkin, dan dirancang selengkap mungkin dari petunuk
penggunaan hingga penilaian. Bahan ajar interaktif ini, biasanya dapat
disajikan dalam bentuk CD (Compact Disc).
Berdasarkan jenis bahan ajar diatas, ernalis, syahrudin dan abiding
menyatakan bahwa model bahan ajar K13 memiliki 5 keunikan jika dibanding bahan
ajar yang digunakan pada kurikulum sebelumnya. Lima keunikan tersebut adalah
(1) Model bahan ajar benar – benar disusun dan dikembangkan sesuai dengan model
pembelajaran yang relevan (2) Bahan ajar siswa yang dikembangkan disusun
berbasis aktivitas nyata para siswa (3) Jenis bahan ajar yang dikembangkan
telah mampu membiasakan siswa untuk memiliki karakter selama proses
pembelajaran. (4) Bahan ajar yang dikembangkan tidak hanya mencakup aktifitas
umum melainkan mencakup pula pengetahuan pengayaan. (5) Bahan ajar yang
dikembangkan dilengkapi dengan lembar kerja proses yang mengiringi siswa berdasarkan
tuntutan model pembelajaran.
C. Pengemasan materi pembelajaran
Materi
pelajaran pada hakikatnya adalah pesan – pesan yang ingin kita sampaikan pada
anak didik untuk dapat dikuasai. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan
baik berupa ide, data, konsep dan sebagainya, yang dapat berupa kalimat,
tulisan, gambar, peta ataupun tanda. Pesan bisa disampaikan secara verbal
maupun nonverbal.
Ada
pesan yang ingin disampaikan bermakna sebagai bahan pelajaran, maka ada
sejumlah kriteria yang harus diperhatikan, diantaranya :
· Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna bila bersifat baru dan
mutakhir
· Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuai dengan
pengalaman siwa.
· Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas sedemikian
rupa sehingga mengunggah emosi
· Humor, artinya pesan yang disampaikan sebaiknya dikemas sehingga
menampilkan kesan lucu.
Pengemasan
materi pelajaran dapat dilakukan melalui pengembangan bahan ajar. Bahan ajar
adalah segala bentu bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar memungkinkan
siswa untuk mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis.
Ada beberapa pertimbangan teknis yang perlu diperhatikan dalam mengemas isi atau
materi pelajaran menjadi bahan belajar diantaranya :
· Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai
· Kesederhanaan
· Unsur – unsur desain pesan
· Pengorganisasian bahan
· Petunjuk cara penggunaan
Dalam
kurikulum 2013 dikemukakan teknis yang harus dipertimbangkan saat melakukan
pengemasan materi pelajaran atau bahan ajar yaitu :
·
Menganalisis
KI dan KD yang terdapat dalam kurikulum
·
Menentukan
indikator ketercapaian KI dan KD
·
Menentukan
tujuan pembelajaran
·
Menentukan
model pembelajaran yang relevan dengan tujuan
·
Menentukan
langkah pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih
·
Menentukan
bahan ajar
·
Mengembangkan
peta bahan ajar
·
Menentukan
struktur bahan ajar
·
Mengembangkan
bahan ajar dan mencetak draf.
No comments:
Post a Comment