Thursday, February 16, 2017

Pengembangan Materi Pembelajaran


A.    Hakikat materi pembelajaran
Seperangkat bahan yang disusun secara sistematis untuk kebutuhan pembelajaran yang bersumber dari bahan cetak (buku, kitab, LKS), alat bantu visual (Gambar, proyektor), Video (Film,lagu), multimedia (Gabungan audio, visual) serta komputer dan jaringan.
Urgensi
·         Representasi penyajian guru
Mewakili atau menggantikan penyajian guru
·         Sarana untuk mencapai SK dan KD
Jika tidak berpedoman pada SK dan KD pembelajaran tidak akan banyak bermanfaat

  B.    Sumber materi pembelajaran
Perubahan kurikulum yang terjadi selama ini , selalu diikuti dengan perubahan buku pelajaran. Sebenarnya ada banyak sumber yang dapat dimanfaatkan untuk siswa selain dari buku teks, dan guru dituntut untuk bisa memanfaatkan berbagai sumber belajar tersebut.
Sumber belajar merupakan informasi atau materi pelajaran yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa belajar sebagai perwujudan kurikulum. Sumber belajar dapat berupa cetakan, video, perangkat lunak/kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan guru dan siswa. Sumber belajar juga diartikan sebagai tempat/lingkungan sekitar, benda dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana dari peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Dari pengertian tersebut, sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut :
·   Tempat atau lingkungan alam sekitar, yaitu dimana saja yang memungkinkan seseorang dapat belajar. misanya sungai, pasar. Dll.
·   Benda yaitu segala benda yang memungkinkan orang belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku bagi siswa. Misalnya candi.
·   Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertent, dimana siswa dapat belajar, misalnya guru.
·   Buku yaitu segala buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa, misalnya buku pelajaran.
·   Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, demo, banjir dll.
Sumber belajar akan bermakna bagi siswa atau guru jika diorganisir sebelum melalui suatu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkan sumber belajarnya. Ada beberapa tahapan dalam mengelola sumbr belajar :
·   Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber dan sarana pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran
·   Menggolongkan ketersediaan alat, bahan atau sumber belajar.
·   Memikirkan penggunaan sumber belajar yang sudah tersedia atau modifikasi.
Bahan ajar konteks kurikulum 2013 sebenarnya sudah disediakan secara lengkap oleh kemendiknas. Bahan ajar disusun dalam bentuk  buku pegangan siswa, buku pegangan guru, pedoman penilaian bahkan hingga multi media pelengkap bahan ajar. Namun demikian, bahan ajar yang dikembangkan kemendinas tentu saja harus pula dikreaasi dan dikembangkan oleh guru agar kebiasaan guru menyajikan materi dari satu sumber bahan dapat dihindarkan. Kebiasaan menyajikan materi dari satu bahan ajar membahayakan bagi siswa sebab siswa dipaksakan memahami sesuatu atas satu sudut pandang. Disisi lain, kurikulum 2013 hendak membentuk siswa yang mampu berpikir kritis, kreatif dan multiperspektif.

  C.    Jenis materi pembelajaran
Jenis bahan ajar dibagi menjadi empat yaitu :
1) Bahan ajar cetak
Ø   Handout, yaitu bahan tertulis yang disiapkan guru untuk memperkaya pengetahuan siswa. Bahan ini dapat diambil dari beberapa literatur yang relevan dengan materi yang kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai siswa.
Ø   Buku, yaitu bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Buku sebagai bahan ajar adalah buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
Ø   Modul yaitu sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar mandiri dengan atau tanpa guru.
Ø   Lembar kerja siswa, yaitu lembaran – lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan siswa.
Ø   Brosur, yaitu bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem yang hanya terdiri atas beberapa halaman atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi.
Ø   Leaflet, yaitu bahan cetak tertulis berupa lembaran tidak dimatikan/jahit.
Ø   Wallchart, yaitu bahan cetak yang berupa bagan atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu.
Ø   Foto / gambar yaitu bahan ajar yang dirancang dengan baik, agar setelah melihat gambar tersebut siswa dapat melakukan sesuatu atau menguasai kompetensi dasar yang diharapkan.
Ø   Model / maket, penggunaan model sebagai bahan ajar, memberikan makna yang hampir sama dengan aslinya.
2) Bahan ajar dengar (Audio)
Ø   Kaset / piringan hitam / compact disk
Ø   Radio
3) Bahan ajar pandang dengar (Audio Visual)
Ø   Video / film
Ø   Orang/narasumber
4) Bahan ajar interaktif
Menurut Gidelines for Bibliographic Description of Interactive multimedia, multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua arah atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan perilaku alami dari suatu presentasi. Penggunaan bahan ajar interaktif sebagai bahan ajar harus dipersiapkan sebaik mungkin, dan dirancang selengkap mungkin dari petunuk penggunaan hingga penilaian. Bahan ajar interaktif ini, biasanya dapat disajikan dalam bentuk CD (Compact Disc).
Berdasarkan jenis bahan ajar diatas, ernalis, syahrudin dan abiding menyatakan bahwa model bahan ajar K13 memiliki 5 keunikan jika dibanding bahan ajar yang digunakan pada kurikulum sebelumnya. Lima keunikan tersebut adalah (1) Model bahan ajar benar – benar disusun dan dikembangkan sesuai dengan model pembelajaran yang relevan (2) Bahan ajar siswa yang dikembangkan disusun berbasis aktivitas nyata para siswa (3) Jenis bahan ajar yang dikembangkan telah mampu membiasakan siswa untuk memiliki karakter selama proses pembelajaran. (4) Bahan ajar yang dikembangkan tidak hanya mencakup aktifitas umum melainkan mencakup pula pengetahuan pengayaan. (5) Bahan ajar yang dikembangkan dilengkapi dengan lembar kerja proses yang mengiringi siswa berdasarkan tuntutan model pembelajaran.

C.  Pengemasan materi pembelajaran
Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan – pesan yang ingin kita sampaikan pada anak didik untuk dapat dikuasai. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan baik berupa ide, data, konsep dan sebagainya, yang dapat berupa kalimat, tulisan, gambar, peta ataupun tanda. Pesan bisa disampaikan secara verbal maupun nonverbal.
Ada pesan yang ingin disampaikan bermakna sebagai bahan pelajaran, maka ada sejumlah kriteria yang harus diperhatikan, diantaranya :
·   Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna bila bersifat baru dan mutakhir
·   Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuai dengan pengalaman siwa.
·   Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas sedemikian rupa sehingga mengunggah emosi
·   Humor, artinya pesan yang disampaikan sebaiknya dikemas sehingga menampilkan kesan lucu.
Pengemasan materi pelajaran dapat dilakukan melalui pengembangan bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentu bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar memungkinkan siswa untuk mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sistematis. Ada beberapa pertimbangan teknis yang perlu diperhatikan dalam mengemas isi atau materi pelajaran menjadi bahan belajar diantaranya :
·   Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai
·   Kesederhanaan
·   Unsur – unsur desain pesan
·   Pengorganisasian bahan
·   Petunjuk cara penggunaan
Dalam kurikulum 2013 dikemukakan teknis yang harus dipertimbangkan saat melakukan pengemasan materi pelajaran atau bahan ajar yaitu :
·   Menganalisis KI dan KD yang terdapat dalam kurikulum
·   Menentukan indikator ketercapaian KI dan KD
·   Menentukan tujuan pembelajaran
·   Menentukan model pembelajaran yang relevan dengan tujuan
·   Menentukan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih
·   Menentukan bahan ajar
·   Mengembangkan peta bahan ajar
·   Menentukan struktur bahan ajar

·   Mengembangkan bahan ajar dan mencetak draf.

No comments:

Post a Comment