Monday, October 31, 2016

Berfikir dan Memori


A.      Pengertian Berfikir
Berfikir adalah suatu aktivitas mental yang melibatkan kerja otak (kognitif) yang berwujud mengolah atau memanipulasi informasi dari lingkungan dengan simbol-simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatannya. Kegiatan berfikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia.

B.       Proses Berfikir

C.      Jenis Berfikir
                               1.            Berfikir Autistik : Mengkhayal, fantasi, melamun, wishful thinking dll
                               2.            Berfikir realistik/Reasoning (nalar): berfikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Berfikir realistik dibagi menjadi tiga yaitu : Deduktif, induktif, dan evaluatif.

D.     Pengertian Memori
Ingatan : kemampuan psikis untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau. Atau istilah lainnya encoding-storage-retrieval.

E.       Proses Memori


F.       Jenis memori
                  1.     Memory eksplisit : Pemanggilan kembali peristiwa atau informasi yang dilakukan dengan sengaja.
          2.  Memory Implisit : Proses mengingat yang kita tidak sadari, akan tetapi mempengaruhi pemikiran dan tindakan kita saat ini

G.      Penyebab seseorang lupa
                               1.            Decay
                               2.            Interferensi
                               3.            Cue cue dependent forgetting
                               4.            Amnesia
                               5.            Faktor emosi

H.      Cara meningkatkan ingatan
                               1.            Chunking (Pengelompokkan unit-unit) dan rentang ingatan
                               2.            Imagery & Encoding (Pembayangan & Penyusunan kode)
                               3.            Penguraian dan Penyusunan kode
                               4.            Konteks dan Pengingatan kembali
                               5.            Organisasi dan Pengingatan kembali
                               6.            Melihat Pengingatan kembali
                               7.            Sistem penyandian yang efektif
                               8.            Rehearsal (Pengulangan)
                               9.            Mnemonics 

Thursday, October 27, 2016

Sokrates


Sokrates adalah putra Athena, berasal dari Yunani, ia mantan politikus dan negarawan serta relawan perang saat 15 tahun. Ayahnya seorang pemahat patung dan ibuya seorang bidan bayi. Genetikal dari orangtuanya itu maka ia pandai berimajinasi. Selain itu ia juga pandai membentuk watak & karakter seseorang serta pandai mengurai permasalahan. Ia pernah terlibat wajib militer setelah lulus SMA selama 2 tahun.
Namun akhirnya sokrates menentang krajaan dan manafikan (menentang) dewa – dewa (Zeus, Aries, Apollo, Caesar). Oleh karena itu sokrates diberi hukuman mati dengan cara menenggak racun. Karena ia seorang guru, jika akan dihukum pancung itu merupakan aib. Pemikiran sokrates :
1. Mengajak berfikir induktif
Mengurai permasalahn dengan cara bertanya dan bertanya dengan induktif (semakin mendalam dan mendalam). Berfikir dari umum ke khusus dengan cara bertanya dan bertanya sampai mencapai realita. Deduksi (observasi, pencatatan,survei dan analisis) => hasil.
2. Tentang kesalehan seseorang
a. Tujuan hidup seseorang untuk mencapai kebahagiaan
Banyak orang kaya bunuh diri sedangkan orang miskin tersenyum bahagia maka sokrates menyimpulkan jika tujuan hidup seseorang hanya untuk mencapai kebahagiaan.
b. Kebahagiaan diperoleh dengan keutamaan (harga diri) disebut Arate.
Contoh :
Ada orang kaya yang baru keluar dari penjara dan pertama kali keluar ke masyarakat, orang itu banyak diperbincangkan karena ia tidak mempunyai keutamaan.
Keutamaan diperoleh dengan pengetahuan.

Tuesday, October 25, 2016

Etika, Moral, Susila dan Budi Pekerti


A.      Pengertian Etika
Secara bahasa Etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama bunyinya, namun berbeda artinya. Pertama berasal dari kata ETHOS, yang berarti kebiasaan atau adat, sedangkan yang kedua dari kata ETHIKOS, yang artinya perasaan batin atau kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam berperilaku. Juga berasal dar bahasa Perancis “ETIQUETTE” yang berarti kebiasaan, cara bergaul dan berperilaku yang baik.
Secara Istilah, Menurut Bertens (1994:6), arti etika ini dapat dipertajam sebagai berikut :
                               1.            Etika bisa dipakai dalam arti : nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
                               2.            Etika berarti kumpulan asas dan nilai moral, yang dimaksud disini adalah Kode Etik.
                               3.            Etika mempunyai arti lagi : ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Etika disini sama artinya dengan filsafat moral.
Sesuai dengan definisi ke tiga,maka etika terkait dengan:
1.      Objek pembahasan : perbuatan manusia
2.      Sumber: akal pikiran dan filsafat
3.      Fungsinya: penilai baik dan buruk
4.      Sifat: relatif, menyesuaikan perkembangan zaman.

B.      Kaitannya Etika dengan Ilmu Akhlak
Persamaan: sama-sama membahas baik buruknya perbuatan manusia.
Perbedaan: Etika merupakan cabang dari filsafat yang bertitik tolak dari akal & fikiran, sehingga hasilnya adalah relatif dan tidak bisa diberlakukan untuk semua manusia. Sedangkan akhlak bersumber dari Allah dan RasulNya.

C.      Etika dan Etiket
Persamaan
1.      Terkait dengan perbuatan manusia
2.      Mengatur perilaku manusia secara normatif (yang boleh dan tidak dilakukan)
Karena point kedua inilah kedua istilah tersebut sering dicampur adukkan.
Perbedaan
a.       Etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etiket memberikan cara suatu perbuatan harus dilakukan, atau cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.
b.        Etika berlaku sepanjang waktu, tidak terikat dengan kehadiran orang lain. Etiket berlaku dengan adanya kehadiran orang lain dalam sebuah situasi.
c.       Etika memandang dari sisi lahiriyah dan batiniyah sekaligus. Etiket hanya memandang manusia dari sisi lahiriahnya saja.

D.     Pengertian Moral dan Susila
Moral secara Bahasa Berasal dari bahasa Latin “mores” jamak dari “mos” yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diterjemahkan dengan susila.
Secara Istilah :
1. Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan benar salah, baik buruk
2. Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah
3. Ajaran/gambaran tingkah laku yang baik
    (Advanced Learner’s Dictionary of Current English)

Secara Istilah Moral adalah perbuatan baik dan buruk yang didasarkan pada kesepakatan masyarakat. Atau nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Perbedaannya adalah etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan ahli filsafat, etika membahas tingkah laku manusia secara umum (universal), sedang moral memandangnya secara lokal.
Susila berasal dari bahasa Sansekerta. Su; baik, bagus. Sila; dasar, prinsip, peraturan hidup, norma. Susila biasa diartikan peraturan hidup yang baik. Orang yang bersusila adalah orang yang berkelakuan baik, begitu juga sebaliknya. Susila juga diartikan sopan, beradab, baik budi bahasanya. Di sini susila diartikan sebagai kesopanan.
Susila lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau nilai nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Sama halnya dengan moral, susila berdasarkan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat dan mengacu kepada sesuatu yang dipandang baik oleh masyarakat.

E.       Pengertian Budi Pekerti
Budi berasal dari bahasa Sansekerta, budh yang berarti sadar. Pekerti berasal dari bahasa Indonesia yang berarti kelakuan yang disadari. Dengan demikian, budi pekerti pada umumnya digunakan untuk menunjukkan kepada suatu pengertian yang bersifat praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah budi pekerti, akhlak, sopan santun, kesusilaan dan sebagainya umumnya digunakan dalam pengertian yang bersifat praktis. Sedangkan ilmu akhlak dan etika lebih banyak digunakan dalam dataran ilmiah & teoritis.
Secara teoritis, pencampur adukan antara istilah-istilah tersebut adalah salah. Tetapi secara praktis tidak menjadi masalah karena mengandung makna-makna yang berdekatan.

F.       Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral Perbedaan
Akhlak : Istilah yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Penentu baik-buruk, layak-tidak layak, kelakuan, sifat, perangai bersumber dari Allah SWT.
Etika : Istilah untuk ‘filsafat nilai’, pengetahuan tentang nilai-nilai dan kesusilaan tentang baik-buruk. Ia bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis (dengan akal sehat dan hati nurani). Ia bersifat temporer, tergantung pada aliran filosofis yang dianut.
Moral : Pola hidup bermasyarakat yang bersumber dari kesepakatan, idiologi, agama, tokoh sentral dan lainnya.
Persamaan :
1.      Mengacu pada ajaran (gambaran) tentang perbuatan, tingkah laku, sifat dan perangai yang baik dan yang buruk.
2.      Merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat hidupnya.
3.       Tidak merupakan faktor keturunan yang bersifat statis dan konstan, tetapi potensi positif yang harus dikembangkan melalui pendidikan, pembiasaan dan keteladanan.

G.     Karakteristik Akhlak (Etika Islam)
a.       Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia pada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
b.       Etika Islam menetapkan sumber kebaikan adalah ajaran Allah dan rasul-Nya.
c.       Etika Islam bersifat universal dan komprehensif (shalih li kulli zaman wa makan).
d.       Dengan rumus yang tepat dan praktis, sesuai dengan fitrah manusia, etika Islam dapat dijadikan pedoman hidup seluruh umat manusia.

H.     Akhlak dan manfaat mempelajarinya
Tujuan Umum
Membentuk kepribadian seorang muslim yang memiliki akhlak mulia, baik secara lahiriah maupun batiniyah.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad Saw
b. Menjembatani kerenggangan antara akhlak dan ibadah
               c. Mengimplementasikan pengetahuan akhlak dalam kehidupan. 

Wednesday, October 19, 2016

Sejarah Psikologi


A.      Psikologi sebagai bagian dari filsafat
Dalam memahami jiwa, belum ada pembuktian-pembuktian nyata atau empiris, melainkan segala teori dikemukakan berdasarkan argumentasi-argumentasi logis (akal) belaka.
Ilmu yang menerangkan Psikologi secara semu :
Ø  Phrenologi : Jiwa manusia dapat diketahui dengan cara meraba tengkorak kepala orang yang bersangkutan.
Ø  Phisiognomi : kepribadian seseorang dicerminkan dalam raut mukanya. Sifat-sifat manusia sudah terberi sejak lahir dan tidak akan berubah-ubah lagi dalam hidupnya.
Ø  Mermerisme : pengobatan bagi penderita-penderita penyakit kejiwaan. Selanjutnya metode mermerisme ini berkembang menjadi nama hipnotisme (James Braid).
Ø  Palmistri : ilmu rajah tangan, yaitu teknik mengenali kepribadian seseorang melalui rajah tangan.
Ø  Astrologi : ilmu perbintangan (horoskop), ilmu tentang pengaruh peredaran bintang-bintang terhadap kepribadian.
Ø  Numerologi : ilmu yang mempelajari pengaruh angka-angka terhadap kepribadian manusia.

B.       Psikologi sebagai bagian dari Ilmu Faal
Sarjana ahli ilmu faal menaruh minat pada gejala-gejala kejiwaan. Teori-teori yang dikemukakan oleh ahli-ahli ilmu faal ini berkisar tentang syaraf-syaraf sensoris dan motoris, pusat-pusat sensoris dan motoris di otak, dan hukum-hukum yang mengatur bekerjanya syaraf-syaraf tersebut.
 Tokohnya: C.Bell, F.Magendie, J.P. Muller, P. Broca, I.P. Pavlov.

  
C.      Psikologi sebagai ilmu yang mandiri
Hal ini pertamakali berdiri di Leipzig, Jerman tahun 1879 ditandai dengan berdirinya laboratorium yang diprakarsai oleh seorang sarjana kedokteran, filsafat dan ilmu hukum yaitu Wilhelm Wundt. masa-masa ini terbagi menjadi empat periode:
                         1.            Tahun 1860-an: periode sistematik . Teori-teori yang muncul adalah tentang persepsi dan perbedaan antara perasaan (feeling) dan pengindraan. (sensation).
                         2.            Tahun 1874-1887: jiwa digambarkannya dalam elemen-elemen seperti pengindraan, perasaan, dsb yang satu sama lain dihubungkan dengan asosiasi. Periode ini juga disebut fase elementisme, sensasionisme, dan assosiasionisme.
                   3.            Tahun 1896: dalam periode ini Wundt membagi perasaan (feeling) menjadi tiga pasang kutub yaitu: senang-tidak senang, tegang-tidak tegang, dan semangat-tenang. Fase ini disebut sebagai fase empirisme.
                   4.            Tahun 1902-1903: setiap rangsang yang sampai ke indra manusia selalu dipersepsikan, tetapi sebagian saja dari persepi itu yang dia persepsikan , yaitu yang secara aktif sengaja diberi perhatian khusus.

Pada fase ini muncul karya Wundt yaitu Volker Psychology yang menjadi cikal bakal psikologi sosial.
Tokoh lainnya
Hermann Ebbinghaus adalah orang yang pertama melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan ingatan (memory). Hukum Ebbinghaus : Semakin banyak hal yang harus dipelajari , makin banyak pula waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya secara sebanding.

D.     Psikologi di Indonesia
Psikologi diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1952 oleh Prof. Iman santoso (Guru Besar Fakultas Kedokteran UI). Kemudian berdiri Fakultas Psikologi di UNPAD tahun 1961. Selanjutnya berdiri Fakultas Psikologi di UGM tahun 1964. Dan berdiri fakultas Psikologi di UNAIR tahun 1992.

Sunday, October 9, 2016

Prasokrates


Prasokrates bermula dari kemenangan akal atas mite – mite atau dongeng – dongeng  tentang dewa – dewa dan sebagainya. Contoh : Bianglala, yang dulu mitos sekarang terkalahkan oleh akal yaitu berasal dari pantulan sinar matahari. Dulu dipercaya sebagai tempat bidadari sekarang pelangi.
Tokoh pemikiran prasokrates
1.Thales
Seorang saudagar pengelana yang salah satu negara dikunjunginya Mesir yang terdekat dg Yunani. Ia juga politikus yang berasal dari melatos (kampung Yunani).  Ia disiplin, kurang setia, selalu menang dengan cara apapun dan perenung. Suatu hari dia merenung memandang keatas sambil berjalan, kemudian terperosok lalu nenek berkata “Kamu selalu memikirkan yang diatas sampai lupa yang dibawah, sesungguhnya semuanya tercipta dari air”. Dari situlah ia kemudian megatakan bahwa “Semua yang ada di alam itu berasal dri air”. Ia dijukuli Bapak filsuf pertama. Karyanya belum sempat dibukukan hanya dari mulut kemulut. Contohnya manusia tercipta dari air mani, tidak bisa tumbuh jika tidak ada air dan berkembang dengan air. Makhluk hidup lain juga tidak bisa hidup tanpa air.
2.Anaximandros
Ia berasal dari melatos. Muridnya thales, 15 tahun lebih muda namun ia meninggal terlebih dahulu. Ia ahli astronomi dan ahli bumi. Ia lebih terkenal dari gurunya. Karakternya lebih bagus dari gurunya. Setiap kali saya minum air tidak bisa menjadi makhluk hidup baru maka makhluk hidup itu berasal dari partikel – partikel kecil, sanggahan anaximandros saat pemikiran dari gurunya. Pemikirannya “Alam ini berasal dari unsur yang lebih kecil dari air (Apoiron). Segala sesuatu yang tampak oleh indra pasti ada akhirnya (karena ia filsuf maka tidak percaya dengan mitos).
3.Anaximanes
Ia merupakan filsuf trakhir melatos karena romawi jatuh di tangan Persia, melatos dari romawi maka hancurnya melatos karena hancurnya romawi termasuk filsuf – filsuf dari milatos.  Murid dari anaximandros. Pemikirannya “Alam ini berasal dari udara” karena manusia yang meninggal dunia itu tanpa udara.


Raja zulius kaisar pemimpin Romawi yang dijuluki Singa daratan Eropa karena ia menjajah seluruh negara yang dilewatinya. Selama ini zulius tidak pernah kalah kemudian ia ingin menjadikan arab sebagai kerajaan romawi. Ia membawa pasukannya, sampai di Mesir (Iskandariyah) terjadi dialog antara zulius dg ratu Persia (Cleopatra). Salah satunya terjadi kesepakatan untuk menikah. Setelah menikah Cleopatra menyuruh zulis membunuh pasukan. Zulius menuruti Cleopatra kemudian ia kehilangan segalanya termasuk kerajaan romawi. Dari sinilah awal masuknya pemikiran filsafat islam.

Tambahan
Pythagoras

Manusia berasal dari tuhan yaitu ketika berbuat kebjikan. Ketika orang tua mngalah demi anak mka kau akan temukan Tuhan darinya. Manusia dilahirkan dari manusia. Manusia tidak dapat terlepas dari angka.

Saturday, October 8, 2016

Akhlak


A.      Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu jama’ dari kata khuluq خلوق . secara bahasa kata ini memiliki arti perangai atau yang mencakup diantaranya : Sikap, perilaku, sopan, tabi’at, etika.
Ibnu Maskawaih (941-1030 M)
حال للنفس داعية لها الى أفعالها من غير فكر ولا روية. وهذه الحال تنقسم الى قسمين: منها ما يكون طبيعيا من أصل المزاج، ومنها ما يكون مس تفادا بالعادة والتدريب، وربما كان مبدؤه الفكر ثم يس تمر عليه أولا فأ ولا حتى يصير ملكة وخلقا
Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong memunculkan perbuatan yang tidak di fikirkan dan di renungkan.
Al – Ghazali (1055 – 1111 M)
هيئة راسخة في النفس تصدر عنها ا لفعال بيسر وسهولة من غير حاجة الى فكر وروية
Akhlak adalah kondisi yang mengakar dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan.
هيئة راسخة (Kondisi yang mengakar kuat) :
Kondisi yang tidak kuat.
Kondisi yang kuat dan sama sekali tidak bisa hilang (akhlak).
Kondisi yang kuat, ketika ia hilang maka kembali kepada keadaan semula (akhlak).

Perbuatan tersebut tertanam kuat dalam jiwa sehingga menjadi kepribadiannya. Dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Timbul dari dalam jiwa, bukan karena paksaan atau yang lain. Dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main – main. Ikhlas karena Allah, bukan yang lain.
Akhlak bukan Perbuatan (الفعل ), Kekuatan )القوة( , ataupun Pengetahuan )المعرفة( tetapi “ Kondisi dan Keadaan hati yang bersifat batin “.
B.       Macam – macam perbuatan manusia
                                1.            Efek/pantulan dari kondisi batin hati seseorang
                                2.            Respon naluri fisik dan psikis
                                3.            Respon pertimbangan akal
                                4.            Mengikuti etika personal dan sosial
                                5.            Mengikuti perintah Tuhan atau yang lain
                                6.            Mengikuti adat masyarakat
C.      Kedudukan akhlak dalam islam

Sebagian besar ayat al-Qur’an berbicara tentang akhlak hanya sedikit yang berbicara tentang hukum. (Khalaf). Dari 60.000 hadits, 20.000 berkenaan dengan akidah, sisanya berkenaan dengan akhlak dan muamalah.