Tuesday, October 25, 2016

Etika, Moral, Susila dan Budi Pekerti


A.      Pengertian Etika
Secara bahasa Etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama bunyinya, namun berbeda artinya. Pertama berasal dari kata ETHOS, yang berarti kebiasaan atau adat, sedangkan yang kedua dari kata ETHIKOS, yang artinya perasaan batin atau kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam berperilaku. Juga berasal dar bahasa Perancis “ETIQUETTE” yang berarti kebiasaan, cara bergaul dan berperilaku yang baik.
Secara Istilah, Menurut Bertens (1994:6), arti etika ini dapat dipertajam sebagai berikut :
                               1.            Etika bisa dipakai dalam arti : nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
                               2.            Etika berarti kumpulan asas dan nilai moral, yang dimaksud disini adalah Kode Etik.
                               3.            Etika mempunyai arti lagi : ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Etika disini sama artinya dengan filsafat moral.
Sesuai dengan definisi ke tiga,maka etika terkait dengan:
1.      Objek pembahasan : perbuatan manusia
2.      Sumber: akal pikiran dan filsafat
3.      Fungsinya: penilai baik dan buruk
4.      Sifat: relatif, menyesuaikan perkembangan zaman.

B.      Kaitannya Etika dengan Ilmu Akhlak
Persamaan: sama-sama membahas baik buruknya perbuatan manusia.
Perbedaan: Etika merupakan cabang dari filsafat yang bertitik tolak dari akal & fikiran, sehingga hasilnya adalah relatif dan tidak bisa diberlakukan untuk semua manusia. Sedangkan akhlak bersumber dari Allah dan RasulNya.

C.      Etika dan Etiket
Persamaan
1.      Terkait dengan perbuatan manusia
2.      Mengatur perilaku manusia secara normatif (yang boleh dan tidak dilakukan)
Karena point kedua inilah kedua istilah tersebut sering dicampur adukkan.
Perbedaan
a.       Etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etiket memberikan cara suatu perbuatan harus dilakukan, atau cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.
b.        Etika berlaku sepanjang waktu, tidak terikat dengan kehadiran orang lain. Etiket berlaku dengan adanya kehadiran orang lain dalam sebuah situasi.
c.       Etika memandang dari sisi lahiriyah dan batiniyah sekaligus. Etiket hanya memandang manusia dari sisi lahiriahnya saja.

D.     Pengertian Moral dan Susila
Moral secara Bahasa Berasal dari bahasa Latin “mores” jamak dari “mos” yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diterjemahkan dengan susila.
Secara Istilah :
1. Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan benar salah, baik buruk
2. Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah
3. Ajaran/gambaran tingkah laku yang baik
    (Advanced Learner’s Dictionary of Current English)

Secara Istilah Moral adalah perbuatan baik dan buruk yang didasarkan pada kesepakatan masyarakat. Atau nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Perbedaannya adalah etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan ahli filsafat, etika membahas tingkah laku manusia secara umum (universal), sedang moral memandangnya secara lokal.
Susila berasal dari bahasa Sansekerta. Su; baik, bagus. Sila; dasar, prinsip, peraturan hidup, norma. Susila biasa diartikan peraturan hidup yang baik. Orang yang bersusila adalah orang yang berkelakuan baik, begitu juga sebaliknya. Susila juga diartikan sopan, beradab, baik budi bahasanya. Di sini susila diartikan sebagai kesopanan.
Susila lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau nilai nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Sama halnya dengan moral, susila berdasarkan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat dan mengacu kepada sesuatu yang dipandang baik oleh masyarakat.

E.       Pengertian Budi Pekerti
Budi berasal dari bahasa Sansekerta, budh yang berarti sadar. Pekerti berasal dari bahasa Indonesia yang berarti kelakuan yang disadari. Dengan demikian, budi pekerti pada umumnya digunakan untuk menunjukkan kepada suatu pengertian yang bersifat praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah budi pekerti, akhlak, sopan santun, kesusilaan dan sebagainya umumnya digunakan dalam pengertian yang bersifat praktis. Sedangkan ilmu akhlak dan etika lebih banyak digunakan dalam dataran ilmiah & teoritis.
Secara teoritis, pencampur adukan antara istilah-istilah tersebut adalah salah. Tetapi secara praktis tidak menjadi masalah karena mengandung makna-makna yang berdekatan.

F.       Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral Perbedaan
Akhlak : Istilah yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Penentu baik-buruk, layak-tidak layak, kelakuan, sifat, perangai bersumber dari Allah SWT.
Etika : Istilah untuk ‘filsafat nilai’, pengetahuan tentang nilai-nilai dan kesusilaan tentang baik-buruk. Ia bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis (dengan akal sehat dan hati nurani). Ia bersifat temporer, tergantung pada aliran filosofis yang dianut.
Moral : Pola hidup bermasyarakat yang bersumber dari kesepakatan, idiologi, agama, tokoh sentral dan lainnya.
Persamaan :
1.      Mengacu pada ajaran (gambaran) tentang perbuatan, tingkah laku, sifat dan perangai yang baik dan yang buruk.
2.      Merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat hidupnya.
3.       Tidak merupakan faktor keturunan yang bersifat statis dan konstan, tetapi potensi positif yang harus dikembangkan melalui pendidikan, pembiasaan dan keteladanan.

G.     Karakteristik Akhlak (Etika Islam)
a.       Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia pada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
b.       Etika Islam menetapkan sumber kebaikan adalah ajaran Allah dan rasul-Nya.
c.       Etika Islam bersifat universal dan komprehensif (shalih li kulli zaman wa makan).
d.       Dengan rumus yang tepat dan praktis, sesuai dengan fitrah manusia, etika Islam dapat dijadikan pedoman hidup seluruh umat manusia.

H.     Akhlak dan manfaat mempelajarinya
Tujuan Umum
Membentuk kepribadian seorang muslim yang memiliki akhlak mulia, baik secara lahiriah maupun batiniyah.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad Saw
b. Menjembatani kerenggangan antara akhlak dan ibadah
               c. Mengimplementasikan pengetahuan akhlak dalam kehidupan. 

No comments:

Post a Comment