A.
Pengertian Psikologi
Psikologi terdiri atas dua
kata, yaitu psycho dan logos. Psycho adalah bahasa Yunani yang artinya jiwa.
Sedangkan logos artinya ilmu. Jadi psikologi dapat diartikan “ilmu jiwa”. Ilmu
jiwa mempelajari gejala – gejala yang tampak dari manusia yang ditafsirkan
sebagai latar belakang kejiwaan seseorang dari manusia sebagai makhluk yang
berjiwa.
Psikologi juga
mempelajari sifat kejiwaan manusia melalui perilaku dan kepribadiannya. Jiwa
berbeda dengan jasmani atau tubuh karena jiwa dipelajari melalui apa yang
diperlihatkan oleh tubuh dengan perilaku.
Psikologi dapat juga
diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan latar
belakang atau gejala kejiwaan.
Psikologi secara formal
didefinisikan sebagai kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses – proses
mental. Science atau kajian ilmiah, menggunakan metode ilmu pengetahuan yang
sistematis, memiliki tujuan menggambarkan, meramalkan dan menjelaskan perilaku.
Behaviour atau perilaku, Segala sesuatu yang kita lakukan yang dapat diamati
secara langsung. Dan mental process atau proses mental, Berbagai pikiran,
perasaan, dan motivasi yang dialami oleh individu, namun tidak dapat diamati
secara langsung.
Psikologi menurut para
ahli :
a.
Ernest Hilgert (introduction to Psychology)
: “Psychology may be define as the science that studies the behavior of men and
other animal”.
b.
George A. Miller (Psychology and
Communication): “Psychology is the science thet attempts to describe, predict
and control mental and behavior events”.
c.
Clifford T. Morgan (Introduction to
Psichology) : “Psychology is the science of human and animal behavior”
d.
Robert S. Woodworth & Marquis
(Psychology) : ”Psychology is scientific studies of individual activities
relation to the inveronment.
B.
Cabang – cabang Psikologi
Di golongkan berdasarkan kekhususan bidang studinya baik ilmu
dasar (teoritis) maupun yang bersifat terapan (praktis). Dari penerapan
psikologi berkembang dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Demikian juga,
titik singgung dengan ilmu dasar semakin banyak, misalnya dengan ilmu
manajemen, ilmu ekonomi ilmu perpustakaan, ilmu sosial dan juga ilmu agama.
C.
Ruang lingkup dan objek kajian
Bagian – bagian yang dikaji oleh psikologi
sebagai ilmu yang mempelajari gejala – gejala kejiwaan manusia. Menurut Nigel
C.Benson dan Simon Grove psikologi terdiri atas delapan bagian:
1.
Psikologi perkembangan.
2.
Psikologi sosial.
3.
Psikologi perbandingan.
4.
Psikologi individual.
5.
Psikologi kognitif.
6.
Bio – psikologi.
7.
Psikologi kesehatan.
8.
Psikologi organisasi.
Psikologi dibagi menjadi dua yaitu:
1)
Psikologi umum, menguraikan berbagai tingkah
laku manusia yang normal yang sifatnya umum.
2)
Psikologi khusus, kajian psikologi yang
dikhususkan meneliti dan mengamati aspek segmentasi dari kehidupan manusia
normal, seperti psikologi perkembangan, psikologi sosial dan lain sebagainya.
D.
Metode penelitian dalam psikologi
Metode-metode dalam riset Psikologi :
Introspeksi, ekstrospeksi kuisioner, interviu,biografi, analisis
karya, klinis, observasi dan testing.
1.
Metode Longitudinal
Metode penelitian
yang membutuhkan waktu yang lama.
2.
Metode Crossectional
Singkat, simpel,
tapi tidak mendalam
Contohnya dengan
kuisioner/angket.
3.
Metode Eksperimental
Peneliti dengan
sengaja menimbulkan situasi yang ingin diteliti atau peneliti menggunakan
treatmen atau perlakuan yang ingin diketahui akibat dari perlakuan tersebut.
E.
Pendekatan Psikologi
1)
Pendekatan Neurobiologi
Pendekatan ini
mengkaji manusia dengan cara menghubungkan perilaku dengan hal-hal yang terjadi
dalam tubuh, terutama dalam otak dan sistem syaraf.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada kaitan yang erat antara kegiatan otak, perilaku dan
pengalaman. Reaksi emosional (takut, marah, sedih) dapat di bangkitkan pada
binatang dengan memberi rangsangan elektrik yang lemah pada beberapa bagian
tertentu otak bagian dalam. Misal: peneliti menyelidiki cara jantung berdetak
ketika muncul rasa takut, atau bagaimana tangan berkeringat ketika seseorang
berbohong.
2)
Pendekatan Behavioristik (Perilaku)
Pendekatan
behavioristik menekankan kajian ilmiah mengenai berbagai respon perilaku yg
dapat diamati dan penentu lingkungannya atau dg kata lain pdktn perilaku
memusatkan pada interaksi individu dg lingkungannya yg dapat dilihat dan
diukur.
Pendekatan
ini memandang perilaku manusia merupakan respon terhadap stimulus, bahkan
disebut dengan psikologi stimulus-respon. Menurut pendekatan ini perilaku
manusia tidak berhubungan dengan yang terjadi di dalam tubuh suatu organisme,
sehingga aliran ini kadang-kadang juga disebut sebagai pendekatan “kotak hitam”
(black box approach). Kegiatan sistem syaraf dalam kotak dapat dikatakan
diabaikan atau dihalangi dari pandangan.
Contoh
: Eksperimen skinner
Perilaku atau
aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan
sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang
mengenai individu atau organisme itu.
R= f(S,O)
Keterangan
R= Respon F= Fungsi
S= Stimulus O= Organisme
3)
Pendekatan Kognitif
Kognisi mengacu
pada proses mental dari persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan persoalan dan
merencanakan masa depan. Menurut pendekatan ini respon yang muncul pada
individu bukan otomatis pengaruh dari stimulus yang muncul, akan tetapi melalui
proses mental terlebih dahulu.
Analogi : pada
proses menerima telepon. Stimulus masuk, dan setelah serangkaian hubungan
silang dan putaran melalui otak, jawaban keluar.
Psikologi
kognitif dapat dianggap mempunyai persamaan dengan komputer modern ( sistem
pengolahan informasi). Informasi yang masuk diolah dengan berbagai cara :
dipillih, dibandingkan, dan digabung dengan informasi lain yang sudah ada dalam
ingatan; diubah, ditata kembali, dan sebagainya. Respon yang keluar tergantung
pada proses di dalam dan pada keadaan waktu itu.
4)
Pendekatan Psikodinamika
Sebagian besar
perilaku kita berasal dari proses yang tidak disadari. Pemikiran, rasa takut,
keinginan-keinginan yang tidak disadari tetapi membawa pengaruh terhadap
perilaku. Naluri biologis yg tidak dipelajari terutama seksual dan dorongan
agresif, mempengaruhi cara manusia berpikir, merasa, dan berperilaku. Tokohnya
Sigmund Freud.
5)
Pendekatan Humanistik
Pendekatan ini
memusatkan perhatian pada pengalaman subjektif atau pada kualitas-kualitas
positif seseorang, kapasitas utk pertumbuhan positif, dan kebebasan untuk
memilih takdir apapun.. Menurut ahli pendekatan humanistik individu tidak
digerakkan oleh kekuatan diluar kontrol dirinya, tetapi individu merupakan
pelaku yang mengontrol tujuan mereka.
Perbedaan
utamannya yaitu dalam jenis masalah yang dipelajari dan dalam keketatan metode
ilmiah yang digunakan.
Pendekatan
Humanistik : Lebih menitik beratkan pengertian mengenai kehidupan bagian dalam
dan pengertian mengenani pengalaman hidup dari pada mengembangkan teori atau
meramalkan perilaku. Sedangkan pendekatan kognitif : Menaruh perhatian pada
cara setiap individu mengamati kejadian, mencatat, mengkategorikan, dan
menyajikan informasi itu dalam ingatan.
6)
Pendekatan Sosial Budaya
Pendekatan sosial
budaya dapat mempengaruhi perilaku. Para penganut pendekatan ini berpendapat
bahwa pemahaman yang menyeluruh mengenai perilaku seseorang memerlukan
pengetahuan mengenai konteks budaya tempat perilaku itu muncul. Misal : dalam
beberapa budaya seperti Amerika wanita asertif mungkin benar-benar dapat
diterima tetapi dalam budaya lain seperti di Iran perilaku yang sama dapat
dianggap tidak sesuai.
F.
Pandangan Psikologi dalam Islam
Konsep manusia dalam psikologi Islam adalah
bio-sosio-psikis-spiritual, artinya Islam mengakui keterbatasan aspek biologis
(fisiologis), mengakui peran serta lingkungan (sosiokultural), mengakui
keunggulan potensi dan juga memerankan aspek spiritual (Tuhan) dalam kehidupan
manusia. Manusia mempunyai 2 (dua) unsur yaitu jasmaniah (materi) dan rohaniah
(non materi) yang secara umum dapat dijelaskan melalui konsep
bio-sosio-psikis-spiritual yang dalam perkembangan psikologi barat tidak diakui
keberadaannya. Perilaku manusia terbentuk oleh hasil kolaborasi semua unsur,
tidak ada reduksi antar unsur sehingga pemahaman tentang manusia dapat
menemukan titik temu yang utuh.
Islam menawarkan konsep manusia melalui pemahaman agama (wahyu
Tuhan). Memahami manusia tidak dapat dilepaskan dari konsep ruh (daya ikat
pencipta dan makhluknya), hati (qalbu) sebagai pengendali perilaku manusia, nafs
yang menjadi wadah potensi manusia (baik-buruk) serta akal sebagai tempat nalar
dan daya pemahaman tentang pilihan perilaku. Memahami manusia tidak hanya
terbatas pada observable area tetapi juga yang unobservable area dan
unconceivable area (tidak dapat dipikirkan atau dirasakan).
G.
Tujuan dan Fungsi Psikologi dalam Pendidikan
a. Mengadakan deskripsi
b. Menerangkan
c. Menyusun Teori
d. Prediksi
e. Pengendalian
No comments:
Post a Comment