Wednesday, October 5, 2016

Psikologi


A.     Pengertian Psikologi
Psikologi terdiri atas dua kata, yaitu psycho dan logos. Psycho adalah bahasa Yunani yang artinya jiwa. Sedangkan logos artinya ilmu. Jadi psikologi dapat diartikan “ilmu jiwa”. Ilmu jiwa mempelajari gejala – gejala yang tampak dari manusia yang ditafsirkan sebagai latar belakang kejiwaan seseorang dari manusia sebagai makhluk yang berjiwa.
Psikologi juga mempelajari sifat kejiwaan manusia melalui perilaku dan kepribadiannya. Jiwa berbeda dengan jasmani atau tubuh karena jiwa dipelajari melalui apa yang diperlihatkan oleh tubuh dengan perilaku.
Psikologi dapat juga diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan latar belakang atau gejala kejiwaan.
Psikologi secara formal didefinisikan sebagai kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses – proses mental. Science atau kajian ilmiah, menggunakan metode ilmu pengetahuan yang sistematis, memiliki tujuan menggambarkan, meramalkan dan menjelaskan perilaku. Behaviour atau perilaku, Segala sesuatu yang kita lakukan yang dapat diamati secara langsung. Dan mental process atau proses mental, Berbagai pikiran, perasaan, dan motivasi yang dialami oleh individu, namun tidak dapat diamati secara langsung.
Psikologi menurut para ahli :
a.       Ernest Hilgert (introduction to Psychology) : “Psychology may be define as the science that studies the behavior of men and other animal”.
b.      George A. Miller (Psychology and Communication): “Psychology is the science thet attempts to describe, predict and control mental and behavior events”.
c.       Clifford T. Morgan (Introduction to Psichology) : “Psychology is the science of human and animal behavior”
d.      Robert S. Woodworth & Marquis (Psychology) : ”Psychology is scientific studies of individual activities relation to the inveronment.

B.       Cabang – cabang Psikologi
Di golongkan berdasarkan kekhususan bidang studinya baik ilmu dasar (teoritis) maupun yang bersifat terapan (praktis). Dari penerapan psikologi berkembang dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Demikian juga, titik singgung dengan ilmu dasar semakin banyak, misalnya dengan ilmu manajemen, ilmu ekonomi ilmu perpustakaan, ilmu sosial dan juga ilmu agama.


C.      Ruang lingkup dan objek kajian
Bagian – bagian yang dikaji oleh psikologi sebagai ilmu yang mempelajari gejala – gejala kejiwaan manusia. Menurut Nigel C.Benson dan Simon Grove psikologi terdiri atas delapan bagian:
                                     1.      Psikologi perkembangan.
                                     2.      Psikologi sosial.
                                     3.      Psikologi perbandingan.
                                     4.      Psikologi individual.
                                     5.      Psikologi kognitif.
                                     6.      Bio – psikologi.
                                     7.      Psikologi kesehatan.
                                     8.      Psikologi organisasi.

Psikologi dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Psikologi umum, menguraikan berbagai tingkah laku manusia yang normal yang sifatnya umum.
2)      Psikologi khusus, kajian psikologi yang dikhususkan meneliti dan mengamati aspek segmentasi dari kehidupan manusia normal, seperti psikologi perkembangan, psikologi sosial dan lain sebagainya.

D.     Metode penelitian dalam psikologi
Metode-metode dalam riset Psikologi :
Introspeksi, ekstrospeksi kuisioner, interviu,biografi, analisis karya, klinis, observasi dan testing.
                               1.            Metode Longitudinal
Metode penelitian yang membutuhkan waktu yang lama.
                               2.            Metode Crossectional
Singkat, simpel, tapi tidak mendalam
Contohnya dengan kuisioner/angket.
                               3.            Metode Eksperimental
Peneliti dengan sengaja menimbulkan situasi yang ingin diteliti atau peneliti menggunakan treatmen atau perlakuan yang ingin diketahui akibat dari perlakuan tersebut.

E.       Pendekatan Psikologi
1)      Pendekatan Neurobiologi
Pendekatan ini mengkaji manusia dengan cara menghubungkan perilaku dengan hal-hal yang terjadi dalam tubuh, terutama dalam otak dan sistem syaraf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan yang erat antara kegiatan otak, perilaku dan pengalaman. Reaksi emosional (takut, marah, sedih) dapat di bangkitkan pada binatang dengan memberi rangsangan elektrik yang lemah pada beberapa bagian tertentu otak bagian dalam. Misal: peneliti menyelidiki cara jantung berdetak ketika muncul rasa takut, atau bagaimana tangan berkeringat ketika seseorang berbohong.
2)      Pendekatan Behavioristik (Perilaku)
Pendekatan behavioristik menekankan kajian ilmiah mengenai berbagai respon perilaku yg dapat diamati dan penentu lingkungannya atau dg kata lain pdktn perilaku memusatkan pada interaksi individu dg lingkungannya yg dapat dilihat dan diukur.
Pendekatan ini memandang perilaku manusia merupakan respon terhadap stimulus, bahkan disebut dengan psikologi stimulus-respon. Menurut pendekatan ini perilaku manusia tidak berhubungan dengan yang terjadi di dalam tubuh suatu organisme, sehingga aliran ini kadang-kadang juga disebut sebagai pendekatan “kotak hitam” (black box approach). Kegiatan sistem syaraf dalam kotak dapat dikatakan diabaikan atau dihalangi dari pandangan.
Contoh : Eksperimen skinner
Perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu atau organisme itu.
R= f(S,O)
Keterangan
R= Respon                    F= Fungsi
S= Stimulus                  O= Organisme
3)      Pendekatan Kognitif
Kognisi mengacu pada proses mental dari persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan persoalan dan merencanakan masa depan. Menurut pendekatan ini respon yang muncul pada individu bukan otomatis pengaruh dari stimulus yang muncul, akan tetapi melalui proses mental terlebih dahulu.
Analogi : pada proses menerima telepon. Stimulus masuk, dan setelah serangkaian hubungan silang dan putaran melalui otak, jawaban keluar.
Psikologi kognitif dapat dianggap mempunyai persamaan dengan komputer modern ( sistem pengolahan informasi). Informasi yang masuk diolah dengan berbagai cara : dipillih, dibandingkan, dan digabung dengan informasi lain yang sudah ada dalam ingatan; diubah, ditata kembali, dan sebagainya. Respon yang keluar tergantung pada proses di dalam dan pada keadaan waktu itu.
4)      Pendekatan Psikodinamika
Sebagian besar perilaku kita berasal dari proses yang tidak disadari. Pemikiran, rasa takut, keinginan-keinginan yang tidak disadari tetapi membawa pengaruh terhadap perilaku. Naluri biologis yg tidak dipelajari terutama seksual dan dorongan agresif, mempengaruhi cara manusia berpikir, merasa, dan berperilaku. Tokohnya Sigmund Freud.
5)      Pendekatan Humanistik
Pendekatan ini memusatkan perhatian pada pengalaman subjektif atau pada kualitas-kualitas positif seseorang, kapasitas utk pertumbuhan positif, dan kebebasan untuk memilih takdir apapun.. Menurut ahli pendekatan humanistik individu tidak digerakkan oleh kekuatan diluar kontrol dirinya, tetapi individu merupakan pelaku yang mengontrol tujuan mereka.
Perbedaan utamannya yaitu dalam jenis masalah yang dipelajari dan dalam keketatan metode ilmiah yang digunakan.
Pendekatan Humanistik : Lebih menitik beratkan pengertian mengenai kehidupan bagian dalam dan pengertian mengenani pengalaman hidup dari pada mengembangkan teori atau meramalkan perilaku. Sedangkan pendekatan kognitif : Menaruh perhatian pada cara setiap individu mengamati kejadian, mencatat, mengkategorikan, dan menyajikan informasi itu dalam ingatan.
6)      Pendekatan Sosial Budaya
Pendekatan sosial budaya dapat mempengaruhi perilaku. Para penganut pendekatan ini berpendapat bahwa pemahaman yang menyeluruh mengenai perilaku seseorang memerlukan pengetahuan mengenai konteks budaya tempat perilaku itu muncul. Misal : dalam beberapa budaya seperti Amerika wanita asertif mungkin benar-benar dapat diterima tetapi dalam budaya lain seperti di Iran perilaku yang sama dapat dianggap tidak sesuai.
F.        Pandangan Psikologi dalam Islam
Konsep manusia dalam psikologi Islam adalah bio-sosio-psikis-spiritual, artinya Islam mengakui keterbatasan aspek biologis (fisiologis), mengakui peran serta lingkungan (sosiokultural), mengakui keunggulan potensi dan juga memerankan aspek spiritual (Tuhan) dalam kehidupan manusia. Manusia mempunyai 2 (dua) unsur yaitu jasmaniah (materi) dan rohaniah (non materi) yang secara umum dapat dijelaskan melalui konsep bio-sosio-psikis-spiritual yang dalam perkembangan psikologi barat tidak diakui keberadaannya. Perilaku manusia terbentuk oleh hasil kolaborasi semua unsur, tidak ada reduksi antar unsur sehingga pemahaman tentang manusia dapat menemukan titik temu yang utuh.
Islam menawarkan konsep manusia melalui pemahaman agama (wahyu Tuhan). Memahami manusia tidak dapat dilepaskan dari konsep ruh (daya ikat pencipta dan makhluknya), hati (qalbu) sebagai pengendali perilaku manusia, nafs yang menjadi wadah potensi manusia (baik-buruk) serta akal sebagai tempat nalar dan daya pemahaman tentang pilihan perilaku. Memahami manusia tidak hanya terbatas pada observable area tetapi juga yang unobservable area dan unconceivable area (tidak dapat dipikirkan atau dirasakan).

G.      Tujuan dan Fungsi Psikologi dalam Pendidikan
a. Mengadakan deskripsi
b. Menerangkan
c. Menyusun Teori
d. Prediksi
e. Pengendalian

No comments:

Post a Comment