Friday, December 23, 2016

Hati Manusia dan Problematikanya


A.     Struktur Hati
Secara fisik, hati adalah segumpal daging yang berbentuk bundar memanjang, terletak pada tepi kiri dada. Didalamnya terdapat lubang-lubang yang terisi darah hitam. Ia merupakan sumber dan tambang nyawa. Sedangkan secara psikis hati adalah sesuatu yang halus yang berasal dari alam ketuhanan. Dia lah yang merasa mengetahui dan mengenal segala hal serta diberi beban, disiksa dicaci dan sebagainya.
Secara fisik, hati memiliki struktur yang kompleks, dimana semuanya terhubung dengan syaraf-syaraf seluruh tubuh, dan syaraf-syaraf itu pula yang menggerakkan segala aktivitas tubuh manusia.
Dalam bentuk psikis, Hakim At-Tirmidzi sorang ulama tasawuf memberikan penjelasan yang gamblang, hati terdiri dari 4 bagian yang masing-masing diberi nama : Shadr, Qalb, Fu’ad dan Lubb.
Pertama, Shadr adalah tempat bersemayamnya cahaya iman: tenang, cinta, rela, yakin, takut, berharap, sabar, merasa cukup kepada Tuhan. Shadr, juga merupakan tempat rasa dendam, dengki dan perbuatan jahat lainnya. Shadr, memiliki kemampuan menerima informasi, oleh karenanya ia merupakan tempat pembelajaran.
Kedua, Qalb adalah tempat bersemayamnya niat dan ilmu. Segala sesuatu yang keluar dan masuk dalam diri manusia berasal dari qalb. Niatan menghasilkan tindakan. Tindakan berasal dari pengetahuan oleh krnanya semua tindakan seseorang, hasilnya akan dirasakan qalb.
Ketiga, Fu’ad adalah tempat terpancarnya cahaya penglihatan, seseoarng dapat membedakan antara benar dan salah. Fu’ad adalah penglihatan akan sesuatu yang secara mendalam, tapi kerja bagian ini membutuhkan bantuan qalb. Seseorang melihat dengan fu’ad dan mengetahui dengan qalb. Jika keduanya bersatu, maka jelaslah perkara apapun yang dilihatnya.
Keempat, Lubb adalah tempa bersmayamnya cahaya ketuhanan. Kepercayaan dan keyakinan terletak dalam bagian yang satu ini.
Masing-masing struktur memiliki bahan dasar yang kompleks pula. Bahan dasar itu senantiasa mensifati kinerja hati dalam tingkatannya masing-masing. Bahan dasar itu adalah sebagai berikut:
Shadr : Amarah (mengajak perbuatan yang jahat dan dosa. Tapi jika ditepatkan pada posisi yang benar, maka akan menjadi baik).Qalb : Mulhimah (mengajak pada kebaikan, tapi kadang-kadang mengajak pada kejelekan). Fu’ad : Lawwamah (mengajak pada kebaikan tapi tidak mampu mencegah kejahatan). Lubb : Mutmainah (nafsu yg tnang, senantiasa mgjak pd kbaikn)

B.     Fungsi Hati
Hati mrupakan salah satu fungsi rohani yg dpt menentukan sifat baik & buruk seseorang, sebagaimana salah satu hadits yg menyatakn :
Ketahuilah, bahwa dlm jasad ada segumpal daging yg apabila baik, mk baiklah seluruh jasad itu. Dan apabila buruk, mk buruk lah semua jasad. Ketehaulilah ( bahwa yang dimaksud) adl hati.
Karena pengaruh hati, seseorang dapat menjadi hamba yang sangat taat kepada Tuhan. Tetapi sebaliknya, karena pengaruh hati juga, hamba dapat menjadi hina bagaikan binatang buas. Begitu pentingnya fungsi hati dalam diri seseorang, maka al-Tirmizi menyebutnya sebagai pusat emosi (perasaan) dan pengenalan. Hati dapat mempengaruhi fungsi-fungsi kejiwaan yang lain, tapi ia juga dapat dipengaruhi oleh nafsu sebagai bawaan biologis, maka Sufi selalu mendidiknya dengan berbagai ibadah dan amalan-amalan sunah serta berdzikir, sehingga hati dapat memiliki kekuatan yang tidak bisa dipengaruhi oleh nafsu, tetapi sebaliknya ia dapat mempengaruhinya. Karena nafsu yang berpusat diperut, memiliki hubungan langsung dengan salah satu bagian dalam hati, maka dengan sendirinya ia lebih gampang mempengaruhi hati yang tidak kuat. Al-Tustari mengatakan, hati memiliki dua ruang: yaitu ruang sebelah kanan terdapat akal jernih, yang disebut albab yang dapat memberikan pertimbangan luhur kepada hati. Dan sebelah kiri terdapat ruang akal buruk, yang sering memberikan pertimbangan buruk pada hati. Dalam pandangan kaum Sufi, bahwa dalam hati terdapat empat macam cahaya kebenaran: yaitu cahaya islam, yang bersumber dari dada. Cahaya iman, yang bersumber dari hati. Cahaya Ma’rifat (pengenalan batin), yang bersumber dari inti sari hati. Dan cahaya tauhid yang bersumber dari akal jernih. Bagi hamba yang selalu mengasah dan menjernihkan hatinya, maka keempat macam cahaya tersebut, selalu mempengaruhi panca indera untuk melakukan perbuatan baik. Lalu manusia selalu mensyukuri nikmat Allah, selalu bersabar dalam menghadapi cobaan-Nya, karena ada dorongan cahaya islam dalam dadanya. Manusia selalu menjaga dirinya dari segala macam perbuatan buruk, karena ada cahaya iman dalam hatinya. Ia selalu ingin mendekati Tuhan-Nya dengan berzikir dan bertafakkur, karena ada cahaya ma’rifat dalam inti sari hatinya. Serta manusia belum merasa cukup dengan mendekati Tuhannya, tetapi harus selalu menjaga ingatannya, jangan sampai terlepas dari ingatan terhadap keesaan Allah, karena ada cahaya tauhid dalam akal sempurnanya. Inilah yang disebut oleh al-jili sebagai sikap dan perilaku wali utama (al-walayatu al-kubra).

C.     Penyakit Hati dan Terapinya
Penyakit hati menimbulkan gangguan psikologis, dan gangguan psikologis berpengaruh pada kesehatan fisik. Contoh penyakit hati adalah dengki, iri hati, dan dendam pada orang lain. Dendam adalah rasa marah yang kita simpan dalam hati kita sehingga menggerogoti hati kita. Akibat dari dendam, kita akan mengalami stress berkepanjangan. Adapun akibat dari iri hati adalah hilangnya rasa tentram. Orang yang iri hati tidak bisa menikmati kehidupan yang normal karena hatinya tidak pernah bisa tenang sebelum melihat orang lain mengalami kesulitan. Dia melakukan berbagai hal untuk memuaskan iri hatinya. Jika ia gagal, ia akan jatuh frustasi. Imam Ali berkata “Tidak ada orang dzalim yang mengdzlimi orang lain sambil sekaligus mendzalimi dirinya sendiri, selain orang yang dengki.” Selain mnyakiti orang lain, orng yg dengki juga akn meyakiti dirinya sendiri.
Terapi hati
Frued memberikan analisis terapi berdasarkan tiga hal:
1. Mendengarkan dengan teliti pengakuan segala macam pengalaman hidup yang terpendam dalam hati pasien, sebagai indikasi terjadinya konflik batin pada dirinya.
2. Memasang kode-kode atau isyarat-isyarat yang dapat memancing terungkapnya pengakuan hidup secara jujur oleh fase, agar dokter dapat menemukan indikasi dari apa yang terdapat dalam hatinya.
3. Memberikan tafsiran tentang gambar atau simbol mengenai sesuatu yang sering dilihat oleh pasien dalam mimpinya, krn hal tersebut mrupakn suatu gambaran dri tkanan batin yg dialaminya.
Metode terapi yang dilakukan oleh psikiater, pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua macam:
1. Metode terapi tradisional yaitu berusaha mempengaruhi pasien agar dapat melupakan masa lalunya, kemudian memberikan bimbingan kejiwaan padanya. Adakalanya metode ini memandikan pasien dengan air yang telah dicampur dengan ramuan obat-obatan tradisional.

2. Metode terapi insight (al-istibsar) yaitu pengobatan yang berdasarkan atas kaidah-kaidah yang merangsang untuk mengingat kembali suasana baik yang telah dialami oleh pasien. Pengobatan ini, dimulai dengan proses konsultasi dengan dokter untuk mengosongkan emosional pasien. Lalu diisi dengan semangat baru dan adakalanya diberi dengan obat-obatan. Metode ini bertujuan untuk mengubah secara mendasar dinamika kehidupan pribadi penderitaan yang tidak normal, menjadi kehidupan yang lebih damai dengan keserasian antara dirinya dengan orang lain dan lingkungan hidupnya.

Saturday, December 17, 2016

Belajar


A.      Pengertian
                         1.            Skinner: Learning is process of progressive behaviour adaptation (proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif)
                         2.            Mc Geoch : Learning is a change in performance as a result of practice (belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan.
                         3.            Morgan : Learning can be defined as any relatively permanent change in behaviour wgich occurs as a result of practice ar experience (perubahan perilaku atau performance itu relatif permanen dan diakibatkan oleh proses pengalaman.



Belajar adalah sebuah proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku. Perubahan perilaku itu dapat aktual dan potensial. Perubahan yang disebabkan oleh proses belajar itu bersifat relatif permanen. Perubahan perilaku (aktual ataupun potensial) merupakan perubahan yang melalui pengalaman atau latihan

B.       Teori – teori belajar
1.    Teori kognitif
Ø  Kohler
Dalam proses pemecahan masalah yang terpenting adalah adanya insight. Meskipun tidak menutup kemungkinan adanya trial and error
Ø  Piaget
Belajar adalah proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi :menyelaraskan antar struktur kognitif dg lingkungan. Akomodasi :proses perubahan struktur kognitif karena ada informasi baru yg didapat dari lingkungan

2.    Teori behaviorisme
Ø  Teori belajar asosiatif
Pengkondisian klasikal (classical conditioning) Pavlov
Ø  Teori belajar fungsionalitik

Thorndike (3 hukum: kesiapan, latihan, efek) dan Pengkondisian operan (operan conditioning) Skinner

Tuesday, December 13, 2016

Filsafat Barat Abad Tengah


Abad tengah ditandai dengan lahirnya Filsafat Patristik dan scolastik, ketika munculnya Romawi barat yang berpusat di Roma lalu pindah ke timur yang berpusat di Konstantinopel (sekarang istanbul).
1.       Patristik
Adalah berasal dari kata Patres (jamak dari Pater) yang artinya bapak-bapak atau pendeta. Maka zaman ini artinya zaman dimana pemikiran filsafat sudah dianugrahi pendeta – pendeta yang ada di Gereja. Diantara mereka adalah Agustinus, Justinus dan Clemens. Makanya zaman sekarang ada pendeta itu membuktikan bahwa filsafat sudah mempengaruhi agama.
2.       Skolastik

Adalah zaman dimana pemikiran filsafat sudah mewarnai para pelajar sekolah – sekolah. Contoh : Ada 2 speaker dipasang di dia ujung yang berbeda, Meja dosen didepan dan murid menghadap kedepan. Tokohnya :Anselmus.