A. Pengertian
Asessmen
Dalam Ormrod (2008) dijelaskan bahwa assesmen adalah proses
mengamati sebuah sampel dari perilaku seorang siswa dan mengambil kesimpulan
tentang pengetahuan dan kemampuan siswa tersebut. Pada intinya, proses assesmen
melibatkan perilaku dan sampel yang dalam hal ini adalh siswa.
B. Karakteristik
Asesment
Dalam Ormrod (2008) karakteristik assesmen yang baik adalah
assesmen yang reliabel, valid, terstandarisasi, dan praktikalitas atau assesmen
tersebut efektif dan tidak mahal sehingga bisa dipraktikan dengan baik.
C. Bentuk
Asesment
1. Assesmen Informal vs Assesmen Formal
Assesmen
informal adalah assesmen yang dihasilkan dari pengamatan spontan sehari – hari
tentang performa siswa di kelas. Sedangkan assesmen formal adalah usaha yang
direncanakan sebelumnya dan sistematis untuk memastikan apa yang diketahui dan
dilakukan siswa.
2. Assesmen Tradisional vs Assesmen Otentik
Assesmen
tradisional adalah assesmen yang berfokus pada mengukur pengetahuan dan
keterampilan dasar secara relatif terpisah dari tugas – tugas yang biasanya
ditemukan di dunia luar. Sedangkan assesmen otentik adalah assesmen terhadap
pengetahuan dan keterampilan siswa dalam sebuaah konteks yang serupa dengan
konteks kehidupaan nyata.
3. Assesmen Acuan Kriteria vs Assesmen Acuan
Norma
Assesmen acuan
kriteria adalah instrumen assesmen yang dirancang untuk menentukan apa yang
telah dan belum dicapai siswa relatif terhadap standar atau kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan assesmen acuan norma adalah instrumen assesmen
yang mengindikasikan bagaimana siswa berkinerja relatif terhadap sebuah
kelompok teman sebaya.
4. Assesmen Tertulis vs Assesmen Performa
Assesmen
tertulis adalah assesmen dimana siswa memberikan jawaban tertulis terhadap
pertanyaan – pertanyaan tertulis. Assesmen performa adalah assesmen di mana
siswa mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan mereka secara tidak
tertulis.
5. Tes Terstandarisasi vs Assesmen yang
Dikembangkan Guru
Tes
Terstandarisasi adalah tes yang dikembangkan oleh para ahli penyusun tes dan
diterbitkan untuk digunakan di banyak sekolah dan kelas. Sedangkan assesmen
yang dikembangkan guru adalah assesmen yang digunakan oleh guru perorangan
untuk digunakan di kelasnya sendiri.
D. Tes
Standar dan Pengajaran
Tes standar adalah tes yang mengandung prosedur yang seragam untuk
menentukan nilai dan administrasinya. Tes ini dapat membandingkan kemampuan
murid dengan murid lain pada usia atau level yang sama, dan dalam banyak kasus
perbandingan ini dilakukan di tingkat nasional. Tes standar berbeda dengan tes
yang dibuat oleh guru. Soal tes yang dibuat oleh guru cenderung difokuskan pada
tujuan instruksional untuk kelas tertentu. Sedangkan tes standar atau tes yang
dibakukan mencakup berbagai materi yang lazimnya diajarkan di kebanyakan kelas
(Santrock, 2004). Tes terstandar merupakan tes yang memiliki prosedur dalam
penyelenggaraannya serta memiliki penilaian yang seragam. (Wade dan Tavris,
2007). Terdapat dua tipe utama tes standar yaitu tes kecakapan atau aptitude
test yang digunakan untuk memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu
keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan pelatihan tingkat lanjut,
serta tes prestasi atau achievement test yang digunakan untuk mengukur
kemampuan yang telah dipelajari atau dikuasai. (Santrock, 2004). Terdapat dua
macam tes standar selain ujian negara, yaitu tes distrik atau lokal yang
diadakan oleh suatu distrik atau kabupaten dan penilaian nasional atau standar
kelas dunia atau tes yang dibuat pemerintah untuk menstandarisasikan ujian.
E. Tujuan
Tes Standar
a. Memberikan
informasi tentang kemajuan murid.
b. Mendiagnosis
kekuatan dan kelemahan murid.
c. Memberi
bukti utk pnempatan murid dlam program khusus.
d. Memberi
informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi.
e. Membantu
administrator mengevaluasi program
f. Memberikan
akuntabilitas atau menentukan seberapa efektifkah sekolah dalam menghabiskan
dana selama proses belajar
F. Kriteria
Untuk Mengevaluasi Tes Standar
a. Norma
Untuk memahami
kinerja murid individual dalam tes, kinerjanya itu perlu dibandingkan dengan
kinerja dari kelompok norma, yakni kelompok dari individu yang sama yang
sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji. Tes didasarkan pada norma nasional
apabila kelompok norma tediri dari representasi murid secara nasional.
b.
Validitas
Adalah sejauh
mana sebuah tes mengukur hal yang hendak diukur dan apakah nilai tes itu sudah
akurat atau tidak
c.
Reliabilitas
Reliabilitas
berarti sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten
dan dapat diproduksi. Agar bisa disebut reliabel, nilai harus stabil,
dependable, dan relatif bebas dari kesalahan pengukuran (Santrock , 2004 ).
d.
Keadilan
Tes yang adil
adalah tes yang tidak tidak bias dan tidak diskriminatif (Santrock, 2004).
G. Jenis
Tes Standar
a.
Survey Batteries merupakan
sekelompok tes yang digunakan untuk murid pada level tertentu. Dalam masa awal
survey batteries berbentuk pilihan ganda, namun dalam pengembangannya lebih
banyak memasukkan pertanyaan terbuka untk mengevaluasi keahlian brpikir &
penalaran murid.
b.
Spesific Subject Tests merupakan tes
prestasi standar yang digunakan untuk menilai keahlian di bidang tertentu
seperti membaca atau menulis. Karena digunakan untuk memfokuskan pada area
spesifik tertentu, maka tes ini lebih menilai suatu kemampuan scr lebih
mendetail dan ekstensif.
c.
Diagnostic Tests merupakan fungsi penting
dari tes standar yang bertujuan untuk menentukan kebutuhan pembelajaran
spesifik dari murid sehingga kebutuhan itu dapat dipenuhi melalui instruksi
reguler atau remedial.
H. Ujian
Negara Beresiko Tinggi
Dilihat dari sudut pandang konstruktivis ujian negara menggunakan
format yang salah karena terdiri dari soal pilihan ganda dan kebanyakan negara
menggunakan standar kebenaran hingga 70 persen agar siswa dapat lulus dalam
menjalani ujian negara tersebut. Santrock (2004) juga disebutkan beberapa
kritik terhadap pelaksanaan ujian negara yaitu :
1)
Menumpulkan kurikulum dengan
penekanan lebih besar pd hafalan daripada keahlian berpikir & memecahkan
masalah.
2)
Mengajar demi ujian. Dengan adanya
ujian negara maka guru akan cenderung mengajarkan materi-materi yang akan
diujikan saja, sehingga mengabaikan informasi penting lainnya yg tdk masuk dlm
ujian negara yg diadakan.
3)
Diskriminasi terhadap murid dari
status sosioekonomi (SES) rendah dan minoritas.
I. Peran
Guru
1) Mempersiapkan
murid untuk mengikuti ujian
Menurut
McMillan (2001) dalam Santrock (2004) adalah penting bagi semua murid untuk
diberi kesempatan untuk mengeluarkan apa yang terbaik dari diri mereka. salah
satu caranya adalah memastikan murid punya keahlian mengerjakan tes prestasi.
2)
Menjalankan tes standar
Dalam
menjalankan tes standar, guru harus memperhatikan hal-hal seperti cara mengatur
ruang tes, apa yang harus dilakukan murid saat mengerjakan tes, bagaimana
memdistribusikan tes lembar soal dan jawaban dan bagaimana mengatur waktu tes.
3)
Memahami dan menginterprestasi hasil
tes
Kegunaan
interpretasi hasil tes adalah memudahkan guru dalam menjelaskan keadaan nilai
murid pada orang tua maupun guru yang lain. Oleh karena itu, dalam pelaporan
nilai, guru menggunakan statistik deskriptif.
4)
Menggunakan tes standar untuk
merencanakan dan meningkatkan instruksi
Menurut
McMillan (2002) dalam Santrock (2004) mengatakan guru dapat menggunakan nilai
tes standar dari akhir tahun sebelumnya untuk merencanakan instruksi tahun
selanjutnya dan mengevaluasi efektivitas instruksi setelah isi materi
diajarkan.
J. Menciptakan
Sasaran Pembelajaran yang Tepat dan Jelas
Terdapat
beberapa tipe pembelajaran yang dapat digabungan dalam instruksi dan penilaian,
yakni : (Stiggins & Collin, dalam Santrock, 2004)
a.
Pengetahuan, tipe ini melibatkan apa
yang diketahui murid untuk memecahkan problem dan menerapkan keahlian.
b.
Penalaran/Pemikiran, tujuan tipe in
bukan hanya mendapatkan pengetahuan, namun juga untuk kemampuan berfikir
tentang pengetahuan.
c.
Produk, adalah contoh hasil kerja
murid, refleksi dari kemampuan murid dalam memahami dan menggunakan pengetahuan
dan penalarannya.
d.
Perasaan, target afektif adalah
emosi, perasaan dan nilai-nilai murid. Mendeskripsikan arti penting dari upaya
murid untuk mengembangkan kecerdasan emosional, mengelola emosi, membaca emosi,
dan mengelola hubungan.
No comments:
Post a Comment