A.
Pengertian
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang
membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Pengelolaan kelas meliputi
dua hal yaitu: Pengelolaan yang menyangkut siswa dan Pengelolaan fisik
(ruangan, prabot, alat-alat pelajaran). Tujuan pengelolaan kelas adalah:
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar-mengajar, Menyediakan dan
mengatur fasilitas serta perabot belajar, Membina dan membimbing sesuai dengan
latar belakan sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individu
B.
Cara-cara pengelolaan kelas yang
efektif
a.
Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Dalam mendesain
lingkungan fisik kelas, lebih dari sekedar penataan barang yang ada di kelas.
Melainkan bagaimana cara agar kelas menjadi lingkungan yang efektif untuk
pembelajaran. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain
lingkungsn fisik kelas yaitu:
1)
Prinsip penataan kelas
·
Kurangi kepadatan ditempat
lalu-lalang
·
Pastikan bahwa anda dapat dengan
mudah melihat semua murid.
·
Materi pengajaran dan perlengkapan
murid harus mudah di akses.
·
Pastikan murid dapat dengan mudah
melihat semua presentasi kelas.
2)
Mengatur Kelas
·
Mengatur perabotan dengan cara-cara
yang mendorong interuksi siswa dan ubahlah kalau malah ternyata
kontraproduktif.
·
Minimalkan kemungkinan distraksi
(pengalihan perhatian).
·
Mengatur kelas sedemikian rupa
sehingga kita mudah berinteraksi dengan siswa.
·
Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang
mempermudah pemantauan perilaku siswa
3)
Gaya Penataan kelaas
·
Gaya auditorium tradisional, semua
murid duduk menghadap guru. Penataan ini membatasi murid tatap muka dan guru
bebas bergerak kemana saja. Gaya auditorium seringkali dipakai ketika guru
mengajar/ seseorang memberi presentasi ke kelas.
·
Gaya tatap muka (face-to-face),
murid saling menghadap. Dengan gaya ini maka gangguan dari murid lain akan
lebih besar pada susunan ini dari pada susunan auditorial.
·
Gaya off-set, sejumlah murid
(biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan
langsung satu sama lain. Gangguan dalam gaya ini lebih sedikit dari pada gaya
tatap muka dan dapat efektif untuk kegiatan pembelajaran kooperatif.
·
Gaya seminar, sejumlah besar murid
(10 atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi atau bentuk
U. Ini paling efektif ketika kita ingin agar murid berbicara satu sama lain
atau bercakap-cakap dengan kita.
·
Gaya klaster (clouster), sejumlah
murid (biasanya empat samai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil. Susunan
ini paling efektif untuk aktivitas pembelajaran kolaboratif.
b.
Menciptakan Lingkungan yang positif
Di dalam suatu pembelajaran, murid memerlukan lingkungan yang
positif untuk belajar. Hal yang harus diperhatikan yaitu: strategi manajemen
kelas umum yang dipergunakan untuk memberikan lingkungan yang positif, cara
efektif membuat dan mempertahankan aturan, dan strategi positif untuk membuat
murid mau bekerja sama.
C.
Pendekatan dalam pengelolaan kelas
Pengelolaan
kelas berdasarkan pendekatannya diklasifikasikan menjadi
a.
Pendekatan Otoritatif
Pengelolaan kelas
dilakukan dengan interaktif antara siswa dan guru mengajarkan siswa untuk
bertanggung jawab
b.
Pendekatan Otoriter
Pengelolaan
kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa dengan penerapan
disiplin secara ketat.
c.
Pendekatan Permisif
Pengelolaan
kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dengan memberi kebebasan kepada
siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan.
D.
Komponen keterampilan pengeturan
kelas
a.
Keterampilan yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat prefentif).
b.
Keterampilan yang Berhubungan dengan
pengembangan Kondisi Belajar yang Optimal ( Bersifat Refresif dan Perubahan
Tingkah Laku ).
No comments:
Post a Comment