Wednesday, February 8, 2017

Review Film "Freedom Writer"


Judul Film
:
Freedom Writer
Sutradara
:
Richard Lagravenese
Produser
:
Danny Devito


Michael Shamberg


Stacey Sher
Produksi
:
Jersey Films
Negara
:
Amerika Serikat
Bahasa
:
Inggris
Durasi
:
122 Menit
Tanggal Rilis
:
5 Januari 2007

A.    Sinopsis Film Freedom Writer
Sebuah kisah nyata seorang guru yang membangkitkan semangat belajar siswa melalui buku harian siswa di ruang 203 Woudrow Wilson H.S Long Beach, California, Amerika Serikat.
Film ini menceritakan tentang belajar yang di batasi oleh perbedaan ras di Amerika Serikat, seperti : ras kamboja kecil, ras kulit putih, ras kulit hitam dan ras selatan perbatasan atau Tijuana kecil. Mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dan mempunyai pengalaman ekstrim. Mereka di didik dalam kehidupan yang menonjolkan ras masing – masing. Semua anak kecil di tuntut dapat mempertahankan kelompok mereka yang penuh persaingan. Hal tersebut selalu mereka bawa dimanapun mereka berada. Bahkan, ketika mereka memasuki dunia pendidikan, dalam mengikuti pelajaran di kelas mereka hanya ingin bersama ras mereka masing – masing sehingga mereka cenderung mempertahankan ras masing – masing dan selalu bersaing untuk menjadi ras terbaik. Proses pembelajaranpun terjadi seenaknya sendiri yang menimbulkan mereka tidak merespon pada proses pembelajaran. Mereka mempersepsikan bahwa “Pergi ke sekolah tidak akan menimbulkan dampak apapun, kesuksesan hanya ketika ras mereka unggul dan diakui yang lain.
Erin Gruwell sebagai seorang guru yang baru pertama kali mengajarkan merasa tidak bisa mengendalikan mereka. Namun setelah sekian lama, ia mampu mengatasi kesulitan itu dan mampu memberikan solusi terbaik dalam menyampaikan pelajaran. Tujuan pembelajaran yang awalnya untuk menaikkan grade di ubah dengan tujuan bagaimana para siswa dapat meninggalkan keburukan lama yang selalu menonjolkan ras dan rela melakukan apapun bagi ras mereka termasuk saling membunuh. Kemudian secara perlahan tujuan pembelajaran yang sesungguhnya tercapai.
Erin Gruwell menggunakan berbagai cara, mulai dari mengubah posisi tempat duduk supaya tidak sesuai ras masing – masing, memberikan psikoterapi, mengajak ke museum untuk bisa mengetahui perjuangan perbedaan ras. Dan ia juga memberikan pengetahuan kepada mereka bahwa “Kematian mereka tidak akan dianggap apa – apa serta nama mereka hanya dianggap angin lalu setelah kematian mereka, kecuali mereka mempunyai kompetensi yang lebih, dalam berbagai bidang dan itu hanya akan didapatkan di dunia pendidikan”. Secara perlahan siswa tersebut dapat menerima perbedaan ras, mereka bisa bergaul dengan siapa saja dan proses pembelajaran dapat terlaksana.
Seorang pengajar akan menemukan strategi pembelajaran masing – masing setelah mengetahui keadaan dan kondisi siswanya.
B.     Teori dalam Film Freedom Writer
1.      Teori belajar, behaviorisme (Pavlov)
Para ahli behaviorisme berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Dalam film ini di gunakan teori belajar “behaviorisme pavlov” yang menekankan pada perubahan perilaku yang tampak pada diri seseorang dengan pengkondisian klasikal yaitu dimana stimulus netral dan bersyarat akan menimbulkan respon bersyarat.
Pembelajaran sesuai silabus (CS) dan psikoterapi (UCS). Guru melakukan pembiasaan pembelajaran (CS) bersama – sama dengan pemberian psikoterapi (UCS). Setelah latihan yang berulang – ulang ini selesai, pembelajaran (CS) di dengar tanpa psikoterapi (UCS). Jadi pembelajaran (CS) akan menghasilkan pemahaman (CR), apabila pembelajaran (CS) dan psikoterapi (UCS) telah berkali – kali dilakukan.
Psikoterapi yang diberikan tidak secara langsung dan tanpa disadari oleh siswa. Psikoterapi yang dilakukan Erin Gruwell pertama dengan mengikuti pembahasan topik yang siswa inginkan, kemudian ketika pembahasan tersebut Erin Gruwell menyisipkan nilai moral. Salah satunya dengan memberi pemahaman bahwa sekolah itu penting bagi masa depan mereka. Erin Gruwell juga mengajak mereka untuk melihat beberapa peristiwa yang tidak mementingkan ras. Bahkan ada ras putih yang membela ras hitam meski nyawa sebagai taruhannya. Penayangan tentang pengorbanan ras satu untuk yang lain tanpa memandang perbedaan mampu mengubah persepsi para siswa secara berlahan.
2.      Teori tentang faktor yang mempengaruhi perkembangan belajar, empirisme (John Locke)
Teori empirisme, teori tabularasa, yaitu “Kita terlahir seperti kertas kosong, maka perkembangan belajar itu di pengaruhi lingkungan”. Dalam film ini, sejak usia anak – anak mereka sudah terpengaruh oleh lingkungan, mereka sudah terbiasa dengan pertentangan antar geng dan melindungi ras atau geng masing – masing. Maka kebiasaan tersebut tetap mereka bawa dimana mereka berada. Meski sudah memasuki dunia pendidikan. Namun, sang guru (Erin Gruwell) tetap membimbing mereka dan menemukan metode untuk mengubah kebiasaan tersebut. Erin Gruwell berusaha menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi mereka, yang kemudian proses pembelajaran itu dapat berlangsung dan dipahami oleh siswanya.
Lingkungan yang efektif dan efisien berpengaruh pada proses pembelajaran. Dengan menciptakan kelas yang nyaman bagi siswa, pembelajaran akan dapat berlangsung 
3.      Teori tentang motivasi, humanistik (Marslow)

Marslow mengatakan bahwa “Siswa tidak akan mengaktualisasikan dirinya jika kebutuhan dasar (rasa aman, lapar, dan lain – lain) belum tercapai”. Dalam film ini para siswa belum terpenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu rasa aman. Para siswa selalu merasa terancam nyawanya setiap saat karena adanya sebuah perbedaan ras yang menimbulkan peperangan atau perkelahian sangat mudah terjadi di setiap tempat dan kapanpun. Hal ini menyebabkan para siswa tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Kemudian Erin Gruwell memberikan sebuah buku dan pulpen kepada setiap siswa untuk menulis apapun yang ingin mereka ungkapkan. Melalui buku harian siswa, Erin Gruwell mengerti ketakutan dan ketidak amanan mereka dalam menjalani hidup. Erin Gruwell pun memahami mereka bahkan ia menjamin keamanan mereka sampai di rumah dengan mengantarkan mereka sampai di rumah masing – masing sesekali waktu.

Lihat Video selengkapnya di :
https://www.youtube.com/watch?v=aWPrhs3M_TI&t=14s 

No comments:

Post a Comment