Wednesday, February 15, 2017

Students With Special Needs


A.    Karakteristik Anak Yang Ketidakmampuan
Pelajar “yang tidak biasa” (exceptional) adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat. Disability atau ketidakmampuan adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang

B.     Jenis – jenis Special Needs
a.       Gangguan Organ Indra, seperti : Kerusakan penglihatan dan Gangguan pendengaran.
b.      Gangguan/ketidakmampuan Fisik, seperti : Gangguan ortopedik, Cerebral palsy dan Gangguan kejang-kejang.
c.       Retardasi Mental.
d.      Gangguan Bicara dan Bahasa, seperti : Gangguan artikulasi, Gangguan kefasihan, Gangguan suara & Gangguan bahasa.
e.       Gangguan / Ketidakmampuan Belajar, seperti : Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Gangguan Emosional dan Perilaku.

C.     Pendidikan yang Berkaitan dengan Anak yang Menderita Ketidakmampuan
a.       Individual with Disabilites Education Act ( IDEA )
Pada 1990,Public Law 94 – 142 diganti menjadi Individual with Disabilites Education Act ( IDEA ). IDEA menetapkan mandate luas untuk pelayanan bagi semua anak penderita ketidakmampuan. IDEA mensyaratkan agar murid yang menderita ktidakmampuan diberi rancanagn pendidikan yang disesuaikan dgn diri si anak (Individualized Education Plan).
b.      IEP (individualized education plan)
IEP ini adalah pernyataan tertulis yang menyatakan sebuah program yang disusun untuk anak yang menderita ketidakmampuan. Secara umum IEP harus :
·         Sesuai dengan kemampuan belajar anak.
·         Disusun khusus untuk memenuhi kebutuhan individual anak,tidak sekedar menyalin apa-apa yang sudah diberikan kepada anak lain,dan
·         Didesain untuk memberikan manfaat pendidikan.
c.       Least Retrictive Environment ( LRE )
Dalam IDEA, anak yang mempunyai ketidakmampuan harus dididik dalam lingkungan dengan retriksi minimal (LRE). Ini sebuah setting yang mirip dengan setting tempat mendidik anak yang normal. Pendidikan anak ketidakmampuan di kelas regular dinamakan mainstreaming. Namun istilah itu kini diganti dengan inklusi, yang berarti mendidik anak dengan pendidikan special di kelas regular. Sekolah harus menyediakan inklusi utuk anak dengan ketidakkemampuan.
Prinsip LRE memaksa sekolah untuk mengkaji modifikasi kelas regular sebelum memindahkan anak dengan ketidakmampuan ke tempat yang lebih restriktif. Guru kelas regular juga perlu training khusus.

D.    Pelayanan Pendidikan
a.       Guru kelas regular.
Dengan meningkatnya inklusi,guru kelas regular bertanggung jawab memberikn lebih banyak pendidikan anak yang menderita ketidakmampuan belajar ketimbang di masa lalu.
Teaching Strategies
-          Jalankan rencana pendidikan individual untuk setiap anak
-          Dorong sekolah anda untuk memberikan tambahan dukungan dan training cara mengajar anak penderita ketidakmampuan
-          Gunakan dukungan yang tersedia
-          Pelajari dan pahami tipe-tipe anak dengan ketidakmampuan di kelas anda
-          Berhati-hatilah dengan member label anak yang mengalami ketidakmampuan
-          Penuh perhatian,menerima,dan sabar
-          Bantu anak yang tidak menderita ketidakmampuan untuk menerima anak yang menderita ketidakmampuan
-          Selalu cari informasi tentang teknologi terbaru
b.      Guru sumber daya
Guru sumber daya dapat memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi banyak anak yang mengalami ketidakmampuan. Dalam banyak situasi,guru sumber daya bertugas untk meningkatkan anak-anak dalam kemampuan membaca,menulis,atau matematika.
c.       Guru pendidikan khusus
Beberapa guru telah memperoleh pelatihan ekstensif dalam pendidikan khusus dan mengajar anak penderita ketidakmampuan dalam kelas pendidikan khusus yang terpisah. Beberapa anak menghabiskan waktu denga guru pendidikan khusus dan sebagian di kelas umum.guru pendidikan khusus mengemban tanggung jawab yang lebih besar.

E.     Anak – anak berbakat
Anak berbakat adalah seseorang yang memiliki kemampuan yang superioritas atau seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi. Terman yang menggunakan inteligensi sebagai kriteria tunggal untuk mengidentifikasikan anak berbakat yaitu IQ 140 (Munandar, 2002). Karakter anak berbakat : Dewasa Lebih Dini, Belajar Menuruti kemauan Mereka Sendiri dan Semangat untuk Menguasai.

F.      Mendidik anak Berbakat
Kelas akselerasi
1)      Layanan tambahan bagi anak- berbakat khusus, antara lain:
·         Proyek khusus sperti majalah ilmiah, radio dan program televisi, pameran, majalah, proyek pembuatan film.
·         Berpartisipasi di dalam atau diluar program kelompok dalam sekolah dan organisasi lain.
·         Melewatkan kelas, penempatan dalam kelompok kelas-tingkat lanjut, kursus musim panas (summer courses), pendidikn orang tua & program universitas masyarakat.
·         Program penghargaan, seminar khusus, dan kursus-kursus lainnya.
·         Berpartisipasi di dalam program komunitas/masyarakat seperti workshop seniman, club teater, dan lain-lain.
·         Festival masyarakat, program restorasi, pusat penitipan, dan proyek layanan khusus seperti bantuan untuk penyandang cacat, dan lansia.
2)      Kursus mini, kunjungan lapangan, dan seminar khusus yang diselenggarakan.
3)      Magang, dan mentorships dengan komunitas profesional, bisnis, badan pemerintah lokal, museum, dan orang yang memegang posisi kepemimpinan dalam kelompok kepentingan khusus seperti masyarakat sejarah, kelompok lingkungan, tempat pemeliharaan hewan, klub jasa.
4)      Konseling individu dan kelompok, pengalaman khusus dalam eksplorasi karir, berkunjung ke kampus perguruan tinggi, dan pengalaman karir dengan orang-orang yang bekerja di area yang menarik perhatian/minat

G.    Memanajemen Anak Berbakat Khusus di Sekolah
1)      Guru harus melakukan review secara periodik dalam upaya melihat individual differences pada anak berbakat khusus.
2)      Guru harus menganalisis dan menyesuaikan pendidikan yang cocok untuk anak berbakat khusus.
3)      Guru harus mampu mencari sumber daya yang ada di sekolah ataupun di masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan kemudahan bagi anak berbakat khusus.

4)      Guru harus mendukung pengembangan program khusus bagi anak berbakat khusus. 

No comments:

Post a Comment