A.
Karakteristik Anak Yang
Ketidakmampuan
Pelajar “yang tidak biasa” (exceptional) adalah anak-anak yang
memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat.
Disability atau ketidakmampuan adalah keterbatasan fungsi yang membatasi
kemampuan seseorang
B.
Jenis – jenis Special Needs
a.
Gangguan Organ Indra, seperti :
Kerusakan penglihatan dan Gangguan pendengaran.
b.
Gangguan/ketidakmampuan Fisik,
seperti : Gangguan ortopedik, Cerebral palsy dan Gangguan kejang-kejang.
c.
Retardasi Mental.
d.
Gangguan Bicara dan Bahasa, seperti
: Gangguan artikulasi, Gangguan kefasihan, Gangguan suara & Gangguan bahasa.
e.
Gangguan / Ketidakmampuan Belajar,
seperti : Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Gangguan Emosional
dan Perilaku.
C.
Pendidikan yang Berkaitan dengan
Anak yang Menderita Ketidakmampuan
a.
Individual with Disabilites
Education Act ( IDEA )
Pada 1990,Public Law 94 – 142 diganti menjadi Individual with
Disabilites Education Act ( IDEA ). IDEA menetapkan mandate luas untuk
pelayanan bagi semua anak penderita ketidakmampuan. IDEA mensyaratkan agar
murid yang menderita ktidakmampuan diberi rancanagn pendidikan yang disesuaikan
dgn diri si anak (Individualized Education Plan).
b.
IEP (individualized education plan)
IEP ini adalah pernyataan tertulis yang menyatakan sebuah program
yang disusun untuk anak yang menderita ketidakmampuan. Secara umum IEP harus :
·
Sesuai dengan kemampuan belajar anak.
·
Disusun khusus untuk memenuhi
kebutuhan individual anak,tidak sekedar menyalin apa-apa yang sudah diberikan
kepada anak lain,dan
·
Didesain untuk memberikan manfaat
pendidikan.
c.
Least Retrictive Environment ( LRE )
Dalam IDEA, anak yang mempunyai ketidakmampuan harus dididik dalam
lingkungan dengan retriksi minimal (LRE). Ini sebuah setting yang mirip dengan
setting tempat mendidik anak yang normal. Pendidikan anak ketidakmampuan di
kelas regular dinamakan mainstreaming. Namun istilah itu kini diganti dengan
inklusi, yang berarti mendidik anak dengan pendidikan special di kelas regular.
Sekolah harus menyediakan inklusi utuk anak dengan ketidakkemampuan.
Prinsip LRE memaksa sekolah untuk mengkaji modifikasi kelas regular
sebelum memindahkan anak dengan ketidakmampuan ke tempat yang lebih restriktif.
Guru kelas regular juga perlu training khusus.
D.
Pelayanan Pendidikan
a.
Guru kelas regular.
Dengan
meningkatnya inklusi,guru kelas regular bertanggung jawab memberikn lebih banyak
pendidikan anak yang menderita ketidakmampuan belajar ketimbang di masa lalu.
Teaching
Strategies
-
Jalankan rencana pendidikan individual
untuk setiap anak
-
Dorong sekolah anda untuk memberikan
tambahan dukungan dan training cara mengajar anak penderita ketidakmampuan
-
Gunakan dukungan yang tersedia
-
Pelajari dan pahami tipe-tipe anak
dengan ketidakmampuan di kelas anda
-
Berhati-hatilah dengan member label
anak yang mengalami ketidakmampuan
-
Penuh perhatian,menerima,dan sabar
-
Bantu anak yang tidak menderita
ketidakmampuan untuk menerima anak yang menderita ketidakmampuan
-
Selalu cari informasi tentang
teknologi terbaru
b.
Guru sumber daya
Guru sumber
daya dapat memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi banyak anak yang mengalami
ketidakmampuan. Dalam banyak situasi,guru sumber daya bertugas untk
meningkatkan anak-anak dalam kemampuan membaca,menulis,atau matematika.
c.
Guru pendidikan khusus
Beberapa guru
telah memperoleh pelatihan ekstensif dalam pendidikan khusus dan mengajar anak
penderita ketidakmampuan dalam kelas pendidikan khusus yang terpisah. Beberapa
anak menghabiskan waktu denga guru pendidikan khusus dan sebagian di kelas
umum.guru pendidikan khusus mengemban tanggung jawab yang lebih besar.
E.
Anak – anak berbakat
Anak berbakat adalah seseorang yang memiliki kemampuan yang
superioritas atau seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi.
Terman yang menggunakan inteligensi sebagai kriteria tunggal untuk
mengidentifikasikan anak berbakat yaitu IQ 140 (Munandar, 2002). Karakter anak
berbakat : Dewasa Lebih Dini, Belajar Menuruti kemauan Mereka Sendiri dan
Semangat untuk Menguasai.
F.
Mendidik anak Berbakat
Kelas
akselerasi
1)
Layanan tambahan bagi anak- berbakat
khusus, antara lain:
·
Proyek khusus sperti majalah ilmiah,
radio dan program televisi, pameran, majalah, proyek pembuatan film.
·
Berpartisipasi di dalam atau diluar
program kelompok dalam sekolah dan organisasi lain.
·
Melewatkan kelas, penempatan dalam
kelompok kelas-tingkat lanjut, kursus musim panas (summer courses), pendidikn
orang tua & program universitas masyarakat.
·
Program penghargaan, seminar khusus,
dan kursus-kursus lainnya.
·
Berpartisipasi di dalam program
komunitas/masyarakat seperti workshop seniman, club teater, dan lain-lain.
·
Festival masyarakat, program
restorasi, pusat penitipan, dan proyek layanan khusus seperti bantuan untuk
penyandang cacat, dan lansia.
2)
Kursus mini, kunjungan lapangan, dan
seminar khusus yang diselenggarakan.
3)
Magang, dan mentorships dengan
komunitas profesional, bisnis, badan pemerintah lokal, museum, dan orang yang
memegang posisi kepemimpinan dalam kelompok kepentingan khusus seperti
masyarakat sejarah, kelompok lingkungan, tempat pemeliharaan hewan, klub jasa.
4)
Konseling individu dan kelompok,
pengalaman khusus dalam eksplorasi karir, berkunjung ke kampus perguruan
tinggi, dan pengalaman karir dengan orang-orang yang bekerja di area yang
menarik perhatian/minat
G.
Memanajemen Anak Berbakat Khusus di
Sekolah
1)
Guru harus melakukan review secara
periodik dalam upaya melihat individual differences pada anak berbakat khusus.
2)
Guru harus menganalisis dan
menyesuaikan pendidikan yang cocok untuk anak berbakat khusus.
3)
Guru harus mampu mencari sumber daya
yang ada di sekolah ataupun di masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk
memberikan kemudahan bagi anak berbakat khusus.
4)
Guru harus mendukung pengembangan
program khusus bagi anak berbakat khusus.
No comments:
Post a Comment