Dalam
perencanaan yang menjadi fokus itu siswa. Maka perencanaan yang menyesuaikan
siswa.
Perencanaan
pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu perencanaan dan pembelajaran. Perencanaan
berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan
sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri
seperti minat bakat maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti
lingkungan. Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil
berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu,
yaitu perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai
upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar
yang ada.
Tujuan
pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan perilaku siswa baik perubahan
dalam bidang kognitif, afektif atau psikomotorik. Keberhasilan pembelajaran
tergantung dari tujuan.
Setiap perencanaan
minimal harus memiliki empat unsur :
ü Tujuan
harus dicapai.
ü Strategi
untuk mencapai tujuan.
ü Sumber
daya yang mendukung.
ü Implementasi
setiap keputusan.
Fungsi perencanaan
pembelajaran :
1.
Fungsi Kreatif. 5. Fungsi prediktif.
2.
Fungsi inovatif. 6. Fungsi akurasi.
3.
Fungsi selektif. 7. Fungsi pencapaian tujuan
4.
Fungsi komunikatif. 8. Fungsi kontrol.
Kriteria penyusunan
perencanaan :
Ø Signifikan,
artinya perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa (Kebermaknaan)
Ø Relevan
(sesuai), artinya perencanaan yang kita susun memiliki nilai kesesuaian baik
internal maupun eksternal. Kesesuaian internal adalah perencanaan pembelajaran
harus sesuai dengan kurikulum. Kesesuaian eksternal mengandung makna,
perencanaan harus sesuai kebutuhan siswa.
Ø Kepastian,
nilai kepastian bermakna bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang berfungsi
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, tidak lagi memuat
alternatif, tapi langkah sistematis.
Ø Adaptabilitas
(bersifat lentur atau tidak kaku)
Ø Kesederhanaan,
artinya mudah diterjemahkan dan mudah diimplementasikan.
Ø Prediktif,
perencanaan pembelajaran yang baik harus memiliki daya ramal yang kuat, artinya
dapat menggambarkan “apa yang akan terjadi, seandainya...”
Tugas perencanaan
pembelajaran :
-
Perencana, mengorganisasikan semua unsur
dengan baik.
-
Pengelola implementasi / penerapan sesuai
prosedur yang direncanakan.
-
Evaluasi sebagai refleksi / umpan balik.
Langkah menyusun
perencanaan pembelajaran :
1.
Merumuskan tujuan khusus
Seorang pendidik harus merancang tujuan khusus
karena tujuan umum dirumuskan para pengembang kurikulum. Tugas guru adalah
menerjemahkan tujuan umum menjadi tujuan yang spesifik. Fungsi rumusan
pembelajaran khusus adalah sebagai teknik untuk mencapai tujuan pembelajaran
khusus beserta materinya. Rumusan tujuan pembelajaran khusus mencakup 3 aspek
diistilahkan oleh Bloom (1956) : Domain kognitif, afektif dan psikomotorik.
2.
Pengalaman belajar
3.
Kegiatan belajar mengajar
4.
Orang – orang yang terlibat
5.
Bahan dan alat, memperhatikan berikut :
-
Keberagaman kemampuan intelektual siswa.
-
Jumlah dan keberagaman tujuan
pembelajaran khusus yang harus dicapai.
-
Tipe media yang diproduksi dan digunakan
secara khusus.
-
Berbagai alternatif pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
-
Bahan dan alat yang dapat dimanfaatkan.
-
Fasilitas fisik yang tersedia.
6.
Fasilitas fisik
Merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap
keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat
media, laboratorium. Guru dan siswa akan bekerjasama, menggunakan bahan
pelajaran.
7.
Perencanaan evaluasi dan pengembangan
Melalui evaluasi kita dapat melihat keberhasilan
pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Evaluasi terhadap hasil belajar siswa memberikan info tentang :
-
Kelemahan dalam perencanaan pembelajaran.
-
Kekeliruan mendiagnosis siwa tentang
kesiapan mengikuti kegiatan belajar mengajar.
-
Kelengkapan tujuan pembelajaran khusus.
-
Kelemahan – kelemahan instrumen yang
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.
Manfaat perencanaan
pembelajaran :
ü Terhindar
dari keberhasilan yang bersifat untung – untungan.
ü Sebagai
alat untuk memecahkan masalah.
ü Untuk
memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
ü Membuat
pembelajaran berlangsung secara sistematis.
ü Manfaat
lain untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja, menghemat
waktu, tenaga, alat dan biaya.
No comments:
Post a Comment