A. Prinsip umum perumusan
indikator hasil belajar
v Spesifik, yaitu hanya mengandung satu prilaku.
v Berorientasi pada siswa yang menggambarkan kompetensi yang
diharapkan
v Menggunakan kata kerja operasional
v Meliputi level kecakapan berpikir dari rendah ke tinggi.
v Mencakup penguasaan pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, dan
metakognitif.
B. Prinsip Perumusan
Indikator menurut Yaumi (SMART)
Ø S-Spesifik : Tujuan yang hendak dicapai sebaiknya tidak terlalu umum dan
abstrak, tetapi sesuatu yang diperlukan (to the point) saja yang menggambarkan
hasil yang khusus.
Ø M-Measurable (dapat diukur): menggambarkan hasil yang diperoleh, yang dapat
diukur baik melalui skala maupun indikator
yang disusun secara kualitatif
Ø A-Attainable/achievable (dapat dicapai): mengetahui kemampuan dan kelemahan diri sehingga
dibutuhkan usaha maksimal untuk mencapainya. Setiap tujuan yang dirancang harus
berada dalam kategori yang dapat dicapai
Ø R-Realistik (tidak terlalu sulit/mudah). Berfikir secara realistik dengan
posisi saat ini dengan kemungkinan yang dapat dicapai pada masa yang akan
datang atau dalam waktu tertentu.
Ø T-Time Bound (terikat waktu): setiap tujuan harus dihubungkan dengan waktu
sehingga dapat diketahui kapan pencapaiannya.
C. Prinsip Perumusan
Indikator menurut Suparman, Pribadi (ABCD)
·
A : Audience -- peserta didik/mahasiswa
·
B : Behavior -- perilaku/kompetensi
yang harus dimiliki
Perilaku
spesifik yg diharapkan muncul setelah siswa selesai dalam proses pembelajarannya. Contoh:
1) Menyebutkan definisi bacaan....
2) Menganalisis bacaan...yang
ada dalam....
3) Mempraktikkan bacaan....
·
C :
Condition--kondisi yg
menggambarkan situasi yg terjadi pada saat belajar
Petunjuk
bagi pengembang tes tentang kondisi /
dalam keadaan bagaimana siswa diharapkan mendemonstrasikan perilaku yg dikehendaki pada saat di tes.
1) Dengan menggunakan kriteria yg ditetapkan, siswa mampu …..
2) Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa
mampu …
·
D : Degree
-- tingkat keberhasilan/target yg ingin dicapai siswa dlm
mencapai perilaku tersebut.
Tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku. Hal ini ditunjukkan oleh
batas minimal dari penampilan suatu perilaku.
1) Minimal
lima contoh
2) Paling tidak tiga syarat
3) Minimal 90 % benar
4) Dengan tepat, dengan lengkap dst.
Keempat komponen sebaiknya
ada. Minimal yang harus ada , komponen
Audience dan Behavior. Jika keempat komponen ada, memudahkan dalam kegiatan pembelajaran dan penyusunan tes.
Contoh :
1.
Dengan menggunakan kriteria tertentu, siswa kelas VII semester genap mampu menganalisis berbagai bacaan nun mati dan tanwin dalam surat al Mulk
minimal 80 % benar
2.
Setelah diberikan penjelasan tentang rukun
jual beli, siswa kelas X semester ganjil
mampu menjelaskan kembali minimal 3 rukun jual beli.
No comments:
Post a Comment