Thursday, February 9, 2017

Manusia dan Pandangan Hidup


A.      Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia adalah makhluk yang hidup yang diciptakan oleh Allah dengan disertai akal pikiran. Manusia mempunyai dua peran dalam hidupnya yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu manusia memiliki kehidupan sendiri. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam kehidupannya manusia memiliki sebuah angan-angan, harapan atau keinginan yang ingin dicapai dalm hidupnya. Semua yang diinginkan oleh manusia tersebut disebut sebagai pandangan hidup.
Yang dimaksud dengan pandangan hidup adalah bagaimana manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Akibat dari pandangan hidup yang berbeda-bda, maka timbullah pandangan hidup yang dapat dikelompok-kelompokkan, disebut aliran atau faham.
Pandangan hidup yang sempurna merupakan wujud pertama kebudayaan yang tidak boleh terlepas dari nilai budaya. Karena pandangan hidup cenderung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagi pelengkap nilai-nilai dalam pembuatan rasionalisasi nilai-nilai. Nilai berbeda dengan nilai, karena nilai digunakan untuk penngertian umum sedangkan norma digunakan untuk hampir seluruh aturan khusus.
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa. Dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya. Di negara Indonesia nilai-nilai yang dimiliki bangsa diwujudkan dalam bentuk ideologi yaitu Pancasila.
Karena itu pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka dapat diterima sebagai dasar negara yang mengatur ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan Undang-Undang Dasar yang pernah kita miliki, yaitu Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan dalam Preambul Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, Pancasila itu tetap tercantum didalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional itu, pancasila yang selalu pasangan bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian, dikehendaki sebagai dasar negara.
Pandangan hidup terdiri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

B.       Macam-macam Pandangan Hidup
Didunia ini ada bermacam-macam pandangan hidup yang dianut manusia yaitu :
a.       Pandangan hidup Liberalisme
Umumnya dianut oleh orang barat seperti Amerika, Inggris ,Perancis, Jerman Barat. Pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu.
b.       Pandangan hidup Sosialisme
Kebanyakan dianut oleh orang barat dan timur seperti Bulgaria, Yugoslavia, Hongaria,Austria,Ethiopia, Zimbabwe, Laos, Kamboja. Pandangan hidup ini menekankan logika berfikir secara kolektif (bersama-sama) dan lebih mengutamakan akal dari hati nurani.
c.       Pandangan hidup Religius
Pandangan hidup yang didasari keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi yang menentukan segala-galanya. Pandangan hidup ini dianut oleh orang Timur Tengah dan orang Timur seperti Arab Saudi, Iran, Pakistan, Brunei Darussalam, Vatikan, Malaysia.
d.       Pandangan hidup Komunisme
Pandangan hidup ini mengutamakan kekuatan alam, bahwa alamiah segala-galanya. Kebanyakan dianut oleh Jerman Timur,China,Vietnam, Korea Utara,Polandia, Rumania.
e.       Pandangan hidup Sosialisme-Religious
            Pandangan hidup ini menekankan pada logika berfikir secara kolektif dan individual serta bergantung pada kekuasaan Tuhan. Umumnya dianut orang Timur Tengah dan Timur seperti : Mesir, Libya, Syiria, Turki, Irak, Indonesia, Muang Thai, India, Bangladesh.

C.      Langkah-langkah Berpandangan Hidup
                               1.            Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia pada tahap pertama dari setiap aktifitas hidupnya termasuk dalam mengenal pandangan hidup.
                               2.            Mengerti
Setelah mengenal, tahap kedua adalah kita harus mengerti apa itu pandangan hidup. Bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, maka kita harus mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, maupun Qiyas. Untuk apa kegunaan, dari mana asalnya dan bagaimana keempatnya mengatur kehidupan manusia di dunia dan diakhirat. Mengerti terhadap pandangan hidup memegang peranan penting karena dengan mengerti ada kecenderungan untuk tunduk pada pandangan hidup itu dan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
                               3.            Menghayati
Menghayati pandangan hidup merupakan langkah selanjutnya setelah mengerti. Dengan menghayati kita akan memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup yang kita anut. Menghayati disini yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang ditempuh yaitu dengan menganalisa hal-hal yang dianggap lebih tahu atau lebih berpengalaman.
                               4.            Meyakini
Jika penerimaan terhadap pandangan hidup ini ikhlas, akan muncul rasa meyakini pada diri manusia terhadap pandangan hidup. Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
                               5.            Mengabdi
Pengabdian merupakan hal penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima oleh dirinya dan orang lain. Manfaat mengabdi dapat kita rasakan ketika kita masih hidup maupun setelah meninggal dunia.
                               6.            Mengamankan
Proses mengamankan ini merupakan langkah-langkah terakhir sedikit kemungkinan bila belum mendaami lanngkah sebelumnya akan ada proses mengamankan. Proses ini juga yang terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dalam menanggulangi segala sesuatu demi tetap tegaknya pandangan hidup itu.
D.     CITA-CITA
Cita-cita merupakan sebuah keinginan atau harapan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Cita-cita seseorang bisa berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
Cita-cita dapat berarti harapan, keinginan maupun tujuan tergantung pada masing-masing individu. Cita-cita yang berarti harapan, misalnya saat pembagian hasil ulangan ada seorang siswa yang mendapat nilai 7, betapa kecewanya siswa itu. Ia mengharapkan nilai 9.padahal persiapan yang sudah dilakukan cukup lama. Keluhnya : “Keadaan itu tidak sesuai dengan cita-cita saya”.
Cita-cita yang berarti keinginan, sebagai contoh anak yang baru lulus SMA ingin melanjutkan sekolah ke ITB. Segala persiapan telah dilakukan dengan berbagai cara. Dari mulai mengikuti les dan belajar dengan giat. Setelah ada ujian masuk ITB ia mengikuti. Ternyata ia tidak lulus sehingga ia tidak dapat melanjutkan ke ITB. Ia kecewa karena gagal melanjutkan studi ITB.
Cita-cita yang berarti tujuan, Nana bertujuan setamat SMA akan melanjutkan sekolah di Jakarta, mengikuti pamannya. Ternyata setelah Nana lulus SMA pamannya pindah keluar Jawa. Hal itu menyebabkan Nana tidak jadi melanjutkan di jakarta. Cita-cita Nana melanjutkan sekolah diJakarta gagal.

E.       KEBAJIKAN
Kebajikan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang mendatangkan kebaikan atau perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika lingkungan sekitar.
Kebajikan dapat pula diartikan perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Maksudnya selaras dengan suara hati kita yaitu apa yang kita lakukan itu merupakan hal yan ingin kita lakukan bukan atas perintah orang lain. Suara hati masyarakat berarti perbuatan yang kita lakukan itu sesuai dengan norma dan etika yang berlaku dimasyarakat. Sesuai dengan hukum Tuhan berarti yang kita lakukan itu sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan dan apa yang kita hindarkan sesuai dengan apa yang dilarang oleh Tuhan.
Ada pula kebajikan semu yaitu kejahatan yang menyelebungi kebajikan. Kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik, yang bermaksud mencari keuntungan diri sendiri.

F.        SIKAP HIDUP
Sikap hidup adalah keadaan hati kita dalam menghadapi hidup ini. bagaimana kita menghadapi kesulitan yang kita peroleh, apakah kita akan menyikapinya dengan positif atau negatif?. Atau sikap lain dari seseorang dalam menghadapi hidup. Sikap hidup tidak dapat dilihat oleh orang lain, karena sikap hidup ada didalam hati. Orang lain akan mengetahui sikap yang dimiliki ketika telah melakukan suatu tindakan nyata. Pembentukan sikap bisa diperoleh melalui pendidikan dirumah oleh orang tua, pendidikan lingkungan sekitar maupun pendidikan formal melalui sekolah-sekolah.
Sikap hidup seseorang bisa berubah-ubah sesuai dengan apa yang ada disekitar mereka. Sebagai contoh, seseorang baru saja keluar dari tahanan dimasukkan kedalam lingkungan pesantren. Lama-kelamaan orang tersebut akan terbawa dengan suasana atau lingkungan yang baik. Meskipun kemungkinannya kecil, namun lingkungan hidup sangat berpengaruh pada sikap hidup seseorang.


No comments:

Post a Comment