A.
Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia adalah makhluk yang hidup yang diciptakan oleh Allah
dengan disertai akal pikiran. Manusia mempunyai dua peran dalam hidupnya yaitu
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu manusia
memiliki kehidupan sendiri. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam kehidupannya manusia memiliki sebuah
angan-angan, harapan atau keinginan yang ingin dicapai dalm hidupnya. Semua
yang diinginkan oleh manusia tersebut disebut sebagai pandangan hidup.
Yang dimaksud dengan pandangan hidup adalah bagaimana
manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang
kehidupan. Akibat dari pandangan hidup yang berbeda-bda, maka timbullah
pandangan hidup yang dapat dikelompok-kelompokkan, disebut aliran atau faham.
Pandangan hidup yang sempurna merupakan wujud pertama
kebudayaan yang tidak boleh terlepas dari nilai budaya. Karena pandangan hidup
cenderung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagi pelengkap
nilai-nilai dalam pembuatan rasionalisasi nilai-nilai. Nilai berbeda dengan
nilai, karena nilai digunakan untuk penngertian umum sedangkan norma digunakan
untuk hampir seluruh aturan khusus.
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa. Dari nilai-nilai yang
dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya. Di negara Indonesia
nilai-nilai yang dimiliki bangsa diwujudkan dalam bentuk ideologi yaitu
Pancasila.
Karena itu pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar
dalam kepribadian bangsa, maka dapat diterima sebagai dasar negara yang
mengatur ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan
dalam rumusan Undang-Undang Dasar yang pernah kita miliki, yaitu Mukadimah
Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan dalam Preambul Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia, Pancasila itu tetap tercantum didalamnya.
Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional itu, pancasila
yang selalu pasangan bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman
terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa pancasila memang
selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian, dikehendaki
sebagai dasar negara.
Pandangan hidup terdiri dari cita-cita, kebajikan dan sikap
hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan manusia.
B.
Macam-macam Pandangan Hidup
Didunia
ini ada bermacam-macam pandangan hidup yang dianut manusia yaitu :
a.
Pandangan hidup Liberalisme
Umumnya
dianut oleh orang barat seperti Amerika, Inggris ,Perancis, Jerman Barat.
Pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.
Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu.
b.
Pandangan hidup Sosialisme
Kebanyakan
dianut oleh orang barat dan timur seperti Bulgaria, Yugoslavia,
Hongaria,Austria,Ethiopia, Zimbabwe, Laos, Kamboja. Pandangan hidup ini
menekankan logika berfikir secara kolektif (bersama-sama) dan lebih
mengutamakan akal dari hati nurani.
c.
Pandangan hidup Religius
Pandangan
hidup yang didasari keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi yang
menentukan segala-galanya. Pandangan hidup ini dianut oleh orang Timur Tengah
dan orang Timur seperti Arab Saudi, Iran, Pakistan, Brunei Darussalam, Vatikan,
Malaysia.
d.
Pandangan hidup Komunisme
Pandangan
hidup ini mengutamakan kekuatan alam, bahwa alamiah segala-galanya. Kebanyakan
dianut oleh Jerman Timur,China,Vietnam, Korea Utara,Polandia, Rumania.
e.
Pandangan hidup Sosialisme-Religious
Pandangan hidup ini menekankan pada logika berfikir
secara kolektif dan individual serta bergantung pada kekuasaan Tuhan. Umumnya
dianut orang Timur Tengah dan Timur seperti : Mesir, Libya, Syiria, Turki,
Irak, Indonesia, Muang Thai, India, Bangladesh.
C.
Langkah-langkah Berpandangan Hidup
1.
Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat
bagi manusia pada tahap pertama dari setiap aktifitas hidupnya termasuk dalam
mengenal pandangan hidup.
2.
Mengerti
Setelah mengenal, tahap kedua
adalah kita harus mengerti apa itu pandangan hidup. Bagi yang berpandangan
hidup pada agama islam, maka kita harus mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadits,
Ijma’, maupun Qiyas. Untuk apa kegunaan, dari mana asalnya dan bagaimana
keempatnya mengatur kehidupan manusia di dunia dan diakhirat. Mengerti terhadap
pandangan hidup memegang peranan penting karena dengan mengerti ada
kecenderungan untuk tunduk pada pandangan hidup itu dan mengikuti apa yang
terdapat dalam pandangan hidup itu.
3.
Menghayati
Menghayati pandangan hidup
merupakan langkah selanjutnya setelah mengerti. Dengan menghayati kita akan
memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup
yang kita anut. Menghayati disini yaitu dengan memperluas dan memperdalam
pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang ditempuh
yaitu dengan menganalisa hal-hal yang dianggap lebih tahu atau lebih
berpengalaman.
4.
Meyakini
Jika penerimaan terhadap
pandangan hidup ini ikhlas, akan muncul rasa meyakini pada diri manusia
terhadap pandangan hidup. Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung
memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
5.
Mengabdi
Pengabdian merupakan hal
penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima oleh dirinya dan orang lain. Manfaat mengabdi dapat kita rasakan
ketika kita masih hidup maupun setelah meninggal dunia.
6.
Mengamankan
Proses mengamankan ini
merupakan langkah-langkah terakhir sedikit kemungkinan bila belum mendaami
lanngkah sebelumnya akan ada proses mengamankan. Proses ini juga yang terberat
dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dalam menanggulangi segala sesuatu
demi tetap tegaknya pandangan hidup itu.
D.
CITA-CITA
Cita-cita merupakan sebuah keinginan atau harapan yang ingin
dicapai dalam hidupnya. Cita-cita seseorang bisa berubah dari waktu ke waktu
sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
Cita-cita dapat berarti harapan, keinginan maupun tujuan
tergantung pada masing-masing individu. Cita-cita yang berarti harapan,
misalnya saat pembagian hasil ulangan ada seorang siswa yang mendapat nilai 7,
betapa kecewanya siswa itu. Ia mengharapkan nilai 9.padahal persiapan yang
sudah dilakukan cukup lama. Keluhnya : “Keadaan itu tidak sesuai dengan
cita-cita saya”.
Cita-cita yang berarti keinginan, sebagai contoh anak yang
baru lulus SMA ingin melanjutkan sekolah ke ITB. Segala persiapan telah
dilakukan dengan berbagai cara. Dari mulai mengikuti les dan belajar dengan
giat. Setelah ada ujian masuk ITB ia mengikuti. Ternyata ia tidak lulus
sehingga ia tidak dapat melanjutkan ke ITB. Ia kecewa karena gagal melanjutkan
studi ITB.
Cita-cita
yang berarti tujuan, Nana bertujuan setamat SMA akan melanjutkan sekolah di
Jakarta, mengikuti pamannya. Ternyata setelah Nana lulus SMA pamannya pindah
keluar Jawa. Hal itu menyebabkan Nana tidak jadi melanjutkan di jakarta.
Cita-cita Nana melanjutkan sekolah diJakarta gagal.
E.
KEBAJIKAN
Kebajikan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang yang mendatangkan kebaikan atau perbuatan yang sesuai dengan
norma-norma agama dan etika lingkungan sekitar.
Kebajikan dapat pula diartikan perbuatan yang selaras dengan
suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Maksudnya selaras
dengan suara hati kita yaitu apa yang kita lakukan itu merupakan hal yan ingin
kita lakukan bukan atas perintah orang lain. Suara hati masyarakat berarti
perbuatan yang kita lakukan itu sesuai dengan norma dan etika yang berlaku
dimasyarakat. Sesuai dengan hukum Tuhan berarti yang kita lakukan itu sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan dan apa yang kita hindarkan sesuai
dengan apa yang dilarang oleh Tuhan.
Ada
pula kebajikan semu yaitu kejahatan yang menyelebungi kebajikan. Kebajikan semu
ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik, yang bermaksud
mencari keuntungan diri sendiri.
F.
SIKAP HIDUP
Sikap hidup adalah keadaan hati kita dalam menghadapi hidup
ini. bagaimana kita menghadapi kesulitan yang kita peroleh, apakah kita akan
menyikapinya dengan positif atau negatif?. Atau sikap lain dari seseorang dalam
menghadapi hidup. Sikap hidup tidak dapat dilihat oleh orang lain, karena sikap
hidup ada didalam hati. Orang lain akan mengetahui sikap yang dimiliki ketika
telah melakukan suatu tindakan nyata. Pembentukan sikap bisa diperoleh melalui
pendidikan dirumah oleh orang tua, pendidikan lingkungan sekitar maupun
pendidikan formal melalui sekolah-sekolah.
Sikap
hidup seseorang bisa berubah-ubah sesuai dengan apa yang ada disekitar mereka.
Sebagai contoh, seseorang baru saja keluar dari tahanan dimasukkan kedalam
lingkungan pesantren. Lama-kelamaan orang tersebut akan terbawa dengan suasana
atau lingkungan yang baik. Meskipun kemungkinannya kecil, namun lingkungan
hidup sangat berpengaruh pada sikap hidup seseorang.
No comments:
Post a Comment