Friday, February 10, 2017

Teori Perkembangan Kognitif dan Bahasa


A.    Jean Piaget (1896 – 1980)
Jean Piaget menekankan bahwa anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka; informasi tidak sekadar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan. Seorang anak melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa. Teori Piaget
1)      Skema : sebuah konsep atau kerangka yang eksis di dalam pikiran seorang yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. (kerangka kognitif atau kerangka informasi). Ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka yaitu dengan asimilasi dan akomodasi
2)      Asimilasi : suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada
3)      Akomodasi : suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi yang baru.
4)      Organisasi : konsep Piaget yang berarti usaha mengelompokan perilaku yang terpisah-pisah kedalam urutan yang lebih teratur kedalam sistem fungsi kognitif.
5)      Ekuilibrasi: mekanisme yang diunggkapkan Piaget bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran selanjutnya. Pergeseran ini saat anak mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya memahami dunia. Anak memecahkan konflik ini dan mendapatkan keseimbanganya atau ekuilibrium pemikiran

Contoh : Seorang gadis berusia 8 tahun berusaha untuk pertama kali menggunakan palu dan paku. Lalu berdasarkan pengetahuan skematik (kerangka kognitif) gadis tersebut berusaha mencoba memalu-memalu paku pada dinding dengan cara yang ia tahu,karena pengalama pertama gadis tersebut memalu dengan tekanan yang keras agar paku tersebut cepat menancap ke dinding dan ternyata pakunya tertancap membengkok ( proses asimilasi). Lalu gadis tersebut terdiam dan berpikir bagaimana caranya agar paku tersebut tertancap tidak bengkok, lalu gadis tersebut berusaha untuk memalu paku dengan tekanan yang lebih pelan agar paku tertancap tidak bengkok ( proses akomodasi). Tahap Perkembangan Kognitif
                        1.            Tahap Sensori motor : 0 – 2 tahun
Perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang pesat dalam kemampuan bayi mengorganisasikan & mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan2 dan tindakan2 fisik.
                        2.            Tahap Praoperasional : 2 – 7 tahun
Pada tahap ini, anak mulai menjelaskan dunia dgn kata-kata, gambar, dan lukisan . Kata-kata dan gambar ini mencerminkan meningkatnya pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensoris dgn tindakan fisik. Ciri – ciri masa praoperasional
a.       Imitasi tak langsung  membuat imitasi yang secara tidak langsung dari bendanya sendiri. Contoh: anak bermain kue-kuean sendiri, pasar-pasaran.
b.      Permainan simbolis. Contoh: mobil-mobilan dengan balok-balok kecil.
c.       Permainan simbolis dapat merupakan ungkapan diri anak.
                        3.            Tahap Operasional Konkret : 7 – 11 tahun
Dalam tahap ini anak dapat melakukan operasi dan penalaran yang logis menggantikan pikiran intuitif selama penalaran dapat diterapkan pd contoh khusus dan konkret. Contohnya pemikir operasional konkret tidak dapat membayangkan langkah – langkah yang diperlukan untuk menyeleseaikan soal persamaan aljabar yang terlalu abstrak bagi pemikiran terhadap perkembangan ini.
                        4.            Tahap Operasional Formal : 11 tahun – Dewasa
Pada tahap ini individu lebih abstrak dan logis. Sebagai contohnya remaja dpt membayangkan situasi yg ideal. Pada tahap ini individu memecahkan masalah lebih sistematis. Contoh Aplikasi
a.       Menentukan tujuan instruksional
b.      Memilih materi pelajaran
c.       Menentukan topik yang mungkin dipelajari secara aktif oleh mahasiswa
d.      Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang akan dipelajari mahasiswa.
e.       Mempersiapkan pertanyaan yang dapat memacu kreatifitas mahasiswa untuk berdiskusi atau bertanya
f.       Mengevaluasi proses dan hasil belajar

B.     Teori Vygotsky (1896-1934)
Seperti Piaget, ahli perkembangan Rusia Lev Vygotsky juga percaya bahwa anak secara aktif menciptakan pengetahuan mereka sendiri.Vygotsky memberikan peran yang lebih penting pada interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif lebih dari yg dilakukan Piaget. Teori Vygotsky adalah teori kognitif yang mengutamakan bagaimana interaksi sosial dan budaya dalam menuntun perkembangan kognitif. Bahasa dan Pemikiran Anak menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu mereka menyelesaikan tugas Anak pada usia dini menggunakan bahasa unuk merencanakan, membimbing, dan memonitor perilaku mereka. Bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu Anak harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam pikiran-pikiran mereka sendiri Anak harus berkomunikasi secara eksternal dan menggunakan bahasa untuk jangka waktu yang lama transisi dari kemampuan bicara eksternal menjadi internal. Perkembangan Kognitif Vygotsky
1)      ZPD (Zona Of Proximal Development) rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai oleh anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak terlatih.
2)      Batas atas: tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat diterima anak di bwah pendampingan instruktur yang mampu
3)      Batas bawah: tingkat pemecahan masalah yang dicapai anak yang bekerja sendiri.

Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya :
1)      Menghendaki setting kelas kooperatif
2)      Pendekatan Vygotsky dlm pmbelajran menekankan scaffolding
Konsep Scaffolding Scaffolding istilah terkait perkembangan kognitif yang digunakan Vygotsky untuk mendeskripsikan perubahaan dukungan selama sesi pembelajaran, di mana orang yang lebih terampil mengubah bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak. Selain guru, orang dewasa & teman sebaya dpt memberikan bantuan scaffolding. Tahap Perkembangan Bahasa
a.       Social speech (eksternal speech) Perkiraan usia sampai 3 tahun. Bicara biasanya dilakukan untuk mengontrol tingkah laku, dan untuk mengekspresikan pemikiran sederhana seperti emosi.
b.      Egocentric speech Perkiraan usia 3-7 tahun. Anak-anak lebih sering berbicara dengan diri mereka sendiri, mereka membicarakn apa yang mereka lakukan dan alasann melakukan.
c.       Inner speech Perkiraan usia di atas 7 tahun sampai dewasa. Inner speech atau pembicaraan batin, merupakan proses hubungan antara pikiran dan bahasa, pada tahap ini setiap individu telah sampai pada tipe fungsi mental yang lebih tinggi. Anak mengiternalisasi pembicaraan pada diri tersebut dalam bentuk inner speech yang akhirnya menjadikan pemikiran-pemikiran mereka dalm berperilaku. Ketika anak berbicara pada diri sendiri mereka menggunakan bahasa untuk menata perilaku dan membimbing mereka.


Menurut Vygotsky, dengan melibatkan anak berdiskusi dan berfikir dalam mempelajari segala kejadian, akan mendorong anak untuk merefleksikan apa yang telah dikatakan atau diperbuatnya. Ini proses awal bagi anak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri dan selanjutnya dikemudian hari ia akan mampu mengevaluasi diri, menganalisis kekurangan serta kekuatan yang dimilikinya. Dengan terbiasa melibatkan anak diskusi, akan membantu anak untuk bisa berfikir pada tahapan yang lebih tinggi.

No comments:

Post a Comment