Thursday, November 3, 2016

Intelegensi dan Bakat


A.      Pengertian Intelegensi menurut beberapa ahli
                           1.           Binet, yaitu Kemampuan berpikir abstrak, kemapuan untuk belajar dan menyesuaikan dengan lingkungan.
                         2.            Terman, yaitu Kemampuan untuk berpikir abstrak.
                        3.            Sternberg, yaitu Kemampuan untuk beradaptasi terhadap berbagai perubahan.
                        4.            Rice, yaitu Kemampuan untuk belajar, berpikir, menalar, memahami dan memecahkan masalah.

Sedangkan Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau melakukan/ menghasilkan sesuatu yang ada nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa biologi otak, orang yang cerdas adalah orang yang memiliki otak yang rimbun.
Ternyata membentuk sudut pandang tertentu terhadap inteligensi. Nilai dan keyakinan suatu masyarakat tentang inteligensi berbeda
Orang Amerika : innate mental abilities
Orang Jepang : hard work

B.       Perspektif dalam memahami intelegensi
                               1.            Perspektif biologis
Otak Einstein menjadi topik pembicaraan selama 20 tahun. Awal tahun 1980an, dua ahli neuroanatomis yakni: Arnold Scheibel dan Marian Diamond mempelajari mengenai otak Einstein. Mereka menemukan bahwa jika dibandingkan dengan 11 orang laki-laki tua sebagai group controlnya, otak Einstein memiliki jumlah sel oligodendrogli yang sangat lebih besar. Beberapa anggapan: orang dengan inteligensi yang luar biasa atau prestasi intelektualnya tinggi berbeda secara fisik atau mungkin orang yang cerdas memiliki otak yang besar (atau bisa juga kecil), memiliki kemampuan yang menyelesaikan suatu masalah, memiliki lebih banyak belahan pada korteksnya.

                               2.            Perspektif perkembangan
TAHAP I (0-2 th) : Tahap Motor Sensosik
a. Sub-Tahapan 1 : Penggunaan Refleks.
b. Sub-Tahapan 2 : Hasil Adaptasi dan Pengulangan Reaksi Utama(primary circular reaction)
c. Sub-Tahapan 3 : Prosedur untuk Membuat Penglihatan Yang Menarik Terus
d. Sub-Tahapan 4 : Koordinasi Aksi Sekunder
e. Sub-Tahapan 5 : Reaksi Berulang Ketiga – Cara Baru Melalui Bereksperimen
f. Sub-Tahapan 6 : Menemukan Cara Baru Melalui Kombinasi Mental
TAHAP 2 (2-7 th): Tahap Semi (Simbolik) dan Pre-Operasional
TAHAP 3 (7-11 th): Operasional Konkrit (Concrete Operation)

TAHAP 4 (11- dewasa): Operasional Formal

No comments:

Post a Comment