A.
Pengertian Etika
Secara
bahasa Etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama bunyinya, namun
berbeda artinya. Pertama berasal dari kata ETHOS, yang berarti kebiasaan atau
adat, sedangkan yang kedua dari kata ETHIKOS, yang artinya perasaan batin atau
kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam berperilaku. Juga berasal dar
bahasa Perancis “ETIQUETTE” yang berarti kebiasaan, cara bergaul dan
berperilaku yang baik.
Secara
Istilah, Menurut Bertens (1994:6), arti etika ini dapat dipertajam sebagai
berikut :
1.
Etika bisa dipakai dalam arti :
nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
2.
Etika berarti kumpulan asas dan nilai
moral, yang dimaksud disini adalah Kode Etik.
3.
Etika mempunyai arti lagi : ilmu tentang
yang baik atau yang buruk. Etika disini sama artinya dengan filsafat moral.
Sesuai
dengan definisi ke tiga,maka etika terkait dengan:
1.
Objek pembahasan : perbuatan manusia
2.
Sumber: akal pikiran dan filsafat
3.
Fungsinya: penilai baik dan buruk
4.
Sifat: relatif, menyesuaikan perkembangan
zaman.
B.
Kaitannya Etika dengan Ilmu Akhlak
Persamaan:
sama-sama membahas baik buruknya perbuatan manusia.
Perbedaan:
Etika merupakan cabang dari filsafat yang bertitik tolak dari akal &
fikiran, sehingga hasilnya adalah relatif dan tidak bisa diberlakukan untuk
semua manusia. Sedangkan akhlak bersumber dari Allah dan RasulNya.
C.
Etika dan Etiket
Persamaan
1.
Terkait dengan perbuatan manusia
2.
Mengatur perilaku manusia secara normatif
(yang boleh dan tidak dilakukan)
Karena
point kedua inilah kedua istilah tersebut sering dicampur adukkan.
Perbedaan
a.
Etika memberi norma tentang perbuatan itu
sendiri. Etiket memberikan cara suatu perbuatan harus dilakukan, atau cara yang
diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.
b.
Etika berlaku sepanjang waktu, tidak terikat
dengan kehadiran orang lain. Etiket berlaku dengan adanya kehadiran orang lain
dalam sebuah situasi.
c.
Etika memandang dari sisi lahiriyah dan
batiniyah sekaligus. Etiket hanya memandang manusia dari sisi lahiriahnya saja.
D.
Pengertian Moral dan Susila
Moral secara
Bahasa Berasal dari bahasa Latin “mores” jamak dari “mos” yang berarti adat
kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diterjemahkan dengan susila.
Secara
Istilah :
1.
Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan benar salah, baik buruk
2. Kemampuan
untuk memahami perbedaan antara benar dan salah
3.
Ajaran/gambaran tingkah laku yang baik
(Advanced Learner’s Dictionary of Current
English)
Secara
Istilah Moral adalah perbuatan baik dan buruk yang didasarkan pada kesepakatan
masyarakat. Atau nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Perbedaannya
adalah etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan moral lebih banyak
bersifat praktis. Menurut pandangan ahli filsafat, etika membahas tingkah laku
manusia secara umum (universal), sedang moral memandangnya secara lokal.
Susila
berasal dari bahasa Sansekerta. Su; baik, bagus. Sila; dasar, prinsip,
peraturan hidup, norma. Susila biasa diartikan peraturan hidup yang baik. Orang
yang bersusila adalah orang yang berkelakuan baik, begitu juga sebaliknya.
Susila juga diartikan sopan, beradab, baik budi bahasanya. Di sini susila
diartikan sebagai kesopanan.
Susila lebih
mengacu kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan dan
memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau nilai nilai yang berlaku dalam
masyarakat.
Sama halnya
dengan moral, susila berdasarkan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat
dan mengacu kepada sesuatu yang dipandang baik oleh masyarakat.
E. Pengertian Budi Pekerti
Budi berasal
dari bahasa Sansekerta, budh yang berarti sadar. Pekerti berasal dari bahasa
Indonesia yang berarti kelakuan yang disadari. Dengan demikian, budi pekerti
pada umumnya digunakan untuk menunjukkan kepada suatu pengertian yang bersifat
praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah budi
pekerti, akhlak, sopan santun, kesusilaan dan sebagainya umumnya digunakan
dalam pengertian yang bersifat praktis. Sedangkan ilmu akhlak dan etika lebih
banyak digunakan dalam dataran ilmiah & teoritis.
Secara teoritis,
pencampur adukan antara istilah-istilah tersebut adalah salah. Tetapi secara
praktis tidak menjadi masalah karena mengandung makna-makna yang berdekatan.
F. Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral Perbedaan
Akhlak :
Istilah yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Penentu baik-buruk,
layak-tidak layak, kelakuan, sifat, perangai bersumber dari Allah SWT.
Etika :
Istilah untuk ‘filsafat nilai’, pengetahuan tentang nilai-nilai dan kesusilaan
tentang baik-buruk. Ia bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan
filosofis (dengan akal sehat dan hati nurani). Ia bersifat temporer, tergantung
pada aliran filosofis yang dianut.
Moral : Pola
hidup bermasyarakat yang bersumber dari kesepakatan, idiologi, agama, tokoh
sentral dan lainnya.
Persamaan :
1. Mengacu pada ajaran (gambaran) tentang perbuatan, tingkah laku,
sifat dan perangai yang baik dan yang buruk.
2. Merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur
martabat dan harkat hidupnya.
3. Tidak merupakan faktor
keturunan yang bersifat statis dan konstan, tetapi potensi positif yang harus
dikembangkan melalui pendidikan, pembiasaan dan keteladanan.
G. Karakteristik Akhlak (Etika Islam)
a. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia pada tingkah laku
yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
b. Etika Islam menetapkan sumber kebaikan adalah ajaran Allah dan
rasul-Nya.
c. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif (shalih li kulli
zaman wa makan).
d. Dengan rumus yang tepat dan praktis, sesuai dengan fitrah
manusia, etika Islam dapat dijadikan pedoman hidup seluruh umat manusia.
H. Akhlak dan manfaat mempelajarinya
Tujuan Umum
Membentuk kepribadian seorang
muslim yang memiliki akhlak mulia, baik secara lahiriah maupun batiniyah.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui tujuan utama
diutusnya Nabi Muhammad Saw
b. Menjembatani kerenggangan
antara akhlak dan ibadah
c. Mengimplementasikan pengetahuan akhlak dalam
kehidupan.