Tuesday, October 17, 2017

Analisis Kasus Siswa

Mata kuliah     : Bimbingan dan Konseling
Kelas               : PBA A
Nama               : Khizanaturrochmah               2022115007
                          Esti Faela Sufah                    2022115058
                          Zahrotun Nisa                       2022113049
Tugas               : Analisis 5 kasus yang terjadi pada anak didik SMA dan cara penanganannya

Kasus yang terjadi pada Anak Didik SMA
      1.            Bullying
Bullying adalah tindakan mengintimidasi dan memaksa seseorang yang lebih lemah untuk melakukan sesuatu diluar kehendak mereka. Bullying disebut juga dengan penindasan, salah satu contohnya adalah mengejek, menggoda atau meledek dalam menyebutkan nama. Hal ini dapat terjadi karena dirinya merasa berkuasa. Kasus ini dapat ditangani dengan cara, sebelum terjadinya kasus bullying hendaknya membuat suatu kebijakan untuk menghentikan praktek bullying disekolah. Membuat kebijakan merupakan salah satu cara dalam pendekatan perlindungan yang mana kebijakan ini nantinya akan menberikan aturan-aturan terkait hukuman yang akan diperoleh jika melakukan bullying, sehingga praktek bullying dapat terkendali dan juga dapat diberhentikan. Setelah kasus bullying itu terjadi dapat diatasi dengan memberikan peringatan bagi pelaku bullying. Ketika peringatan tersebut terus terjadi berulang-ulang maka pihak sekolah melaporkan kasus tersebut kepada orang tua pelaku.

      2.            Membolos sekolah
Membolos adalah meninggalkan kelas disaat jam pelajaran tanpa izin dari sekolah. Membolos biasanya terjadi dikarenakan siswa merasa bosan dengan pelajaran dikelas atau melakukan kenakalan remaja yang lain diantaranya yaitu merokok dan narkoba. Para pelaku biasanya menjadikan kantin dan WC sebagai tempat untuk membolos. Untuk menangani kasus tersebut yang paling utama yaitu guru harus bisa menciptakan kelas yang efektif dan menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh. Selain itu, sekolah juga harus menyediakan guru pengawas untuk memeriksa disetiap sudut sekolah terutama dikantin dan WC dan memberikan peringatan kepada siswa yang membolos pada saat jam pelajaran.

      3.            Merokok
Merokok bukan hal yang asing bagi kalangan pelajar terutama pada kalangan anak SMA. Mereka bahkan rela menyisihkan uang saku dan mengurangi porsi makan mereka untuk membeli rokok. Kasus ini terjadi karena rasa gengsi dan kesetiakawanan ketika salah satu diantara mereka ada yang merokok. Mereka menyempatkan diri untuk merokok dijam istirahat bahkan mereka membolos pelajaran. Untuk menangani kasus ini yaitu dengan cara membuat suatu kebijakan larangan merokok dan memberikan sanksi yang tegas agar pelaku jera, melakukan suatu penyuluhan tentang bahayanya merokok.

      4.            Narkoba
Penggunaan narkoba biasanya dimulai dengan coba – coba yang bertujuan untuk sekedar memenuhi rasa ingin tahu. Namun, keinginan itu menjadi ketergantungan. Dan ketergantungan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Menyebabkan hilangnya rasa malu, tidak bisa mengendalikan diri yang menjadikan pelakunya dengan mudah melakukan tindakan kriminal seperti sexs bebas.cara menanganinya yaitu pihak sekolah mengadakan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Saat sudah menggunakan narkoba maka tindakan yang harus dilakukan yaitu mengeluarkan siswa tersebut.

      5.            Sexs bebas

Di era modern ini pelajar sudah biasa melakukan perilaku yang mengarah pada kebiasaan seks pra nikah yang akrab disebut dengan berpacaran. Mencium pipi, berpelukan sudah menjadi sesuatu yang biasa terjadi padahal hal tersebut tidak boleh terjadi. Perilaku tersebut muncul karena terjadinya ketertarikan antara lawan jenis. Ketertarikan tersebut mengundang remaja untuk menjalin hubungan hingga remaja mulai mengembangkan perilaku seks yang menimbulkan suatu keinginan yang tidak mudah dipahami oleh remaja. Perubahan sosial sudah terlihat dalam persepsi masyarakat yang awal mulanya seks sebagai sesuatu yang sakral menjadi tidak sakral lagi, sehingga perilaku seks bebas ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang umum ditambah lagi sekarang zaman semakin canggih dimana setiap orang mudah untuk mengenal orang asing. Untuk menangani hal tersebut pihak sekolah harus membuat kebijakan tegas tentang sanksi seks bebas dan mengadakan penyuluhan tentang bahaya seks bebas dan penularan HIV/ AIDS. Ketika sudah terjadi kasus seks bebas maka pelaku harus dikeluarkan dari sekolah. Dan pelaku menjadi tanggungjawab orangtua. Karena pengawasan dari orangtua memiliki peranan yang sangat penting. 

No comments:

Post a Comment