Mata kuliah : Bimbingan
dan Konseling
Kelas : PBA A
Nama :
Khizanaturrochmah 2022115007
Esti Faela Sufah 2022115058
Zahrotun Nisa 2022113049
Tugas : Analisis
5 kasus yang terjadi pada anak didik SMA dan cara penanganannya
Kasus yang terjadi pada Anak Didik SMA
1.
Bullying
Bullying adalah
tindakan mengintimidasi dan memaksa seseorang yang lebih lemah untuk melakukan
sesuatu diluar kehendak mereka. Bullying disebut juga dengan penindasan, salah
satu contohnya adalah mengejek, menggoda atau meledek dalam menyebutkan nama.
Hal ini dapat terjadi karena dirinya merasa berkuasa. Kasus ini dapat ditangani
dengan cara, sebelum terjadinya kasus bullying hendaknya membuat suatu
kebijakan untuk menghentikan praktek bullying disekolah. Membuat kebijakan
merupakan salah satu cara dalam pendekatan perlindungan yang mana kebijakan ini
nantinya akan menberikan aturan-aturan terkait hukuman yang akan diperoleh jika
melakukan bullying, sehingga praktek bullying dapat terkendali dan juga dapat
diberhentikan. Setelah kasus bullying itu terjadi dapat diatasi dengan
memberikan peringatan bagi pelaku bullying. Ketika peringatan tersebut terus
terjadi berulang-ulang maka pihak sekolah melaporkan kasus tersebut kepada
orang tua pelaku.
2.
Membolos sekolah
Membolos adalah
meninggalkan kelas disaat jam pelajaran tanpa izin dari sekolah. Membolos
biasanya terjadi dikarenakan siswa merasa bosan dengan pelajaran dikelas atau
melakukan kenakalan remaja yang lain diantaranya yaitu merokok dan narkoba.
Para pelaku biasanya menjadikan kantin dan WC sebagai tempat untuk membolos.
Untuk menangani kasus tersebut yang paling utama yaitu guru harus bisa
menciptakan kelas yang efektif dan menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh.
Selain itu, sekolah juga harus menyediakan guru pengawas untuk memeriksa
disetiap sudut sekolah terutama dikantin dan WC dan memberikan peringatan
kepada siswa yang membolos pada saat jam pelajaran.
3.
Merokok
Merokok bukan
hal yang asing bagi kalangan pelajar terutama pada kalangan anak SMA. Mereka
bahkan rela menyisihkan uang saku dan mengurangi porsi makan mereka untuk
membeli rokok. Kasus ini terjadi karena rasa gengsi dan kesetiakawanan ketika
salah satu diantara mereka ada yang merokok. Mereka menyempatkan diri untuk
merokok dijam istirahat bahkan mereka membolos pelajaran. Untuk menangani kasus
ini yaitu dengan cara membuat suatu kebijakan larangan merokok dan memberikan
sanksi yang tegas agar pelaku jera, melakukan suatu penyuluhan tentang
bahayanya merokok.
4.
Narkoba
Penggunaan
narkoba biasanya dimulai dengan coba – coba yang bertujuan untuk sekedar
memenuhi rasa ingin tahu. Namun, keinginan itu menjadi ketergantungan. Dan
ketergantungan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Menyebabkan hilangnya
rasa malu, tidak bisa mengendalikan diri yang menjadikan pelakunya dengan mudah
melakukan tindakan kriminal seperti sexs bebas.cara menanganinya yaitu pihak
sekolah mengadakan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Saat sudah menggunakan
narkoba maka tindakan yang harus dilakukan yaitu mengeluarkan siswa tersebut.
5.
Sexs bebas
Di era modern
ini pelajar sudah biasa melakukan perilaku yang mengarah pada kebiasaan seks
pra nikah yang akrab disebut dengan berpacaran. Mencium pipi, berpelukan sudah
menjadi sesuatu yang biasa terjadi padahal hal tersebut tidak boleh terjadi.
Perilaku tersebut muncul karena terjadinya ketertarikan antara lawan jenis.
Ketertarikan tersebut mengundang remaja untuk menjalin hubungan hingga remaja
mulai mengembangkan perilaku seks yang menimbulkan suatu keinginan yang tidak
mudah dipahami oleh remaja. Perubahan sosial sudah terlihat dalam persepsi masyarakat
yang awal mulanya seks sebagai sesuatu yang sakral menjadi tidak sakral lagi, sehingga
perilaku seks bebas ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang umum ditambah lagi
sekarang zaman semakin canggih dimana setiap orang mudah untuk mengenal orang
asing. Untuk menangani hal tersebut pihak sekolah harus membuat kebijakan tegas
tentang sanksi seks bebas dan mengadakan penyuluhan tentang bahaya seks bebas
dan penularan HIV/ AIDS. Ketika sudah terjadi kasus seks bebas maka pelaku
harus dikeluarkan dari sekolah. Dan pelaku menjadi tanggungjawab orangtua.
Karena pengawasan dari orangtua memiliki peranan yang sangat penting.
No comments:
Post a Comment