A.
Arti
Pembentukan Akhlak
Menurut
sebagian ahli bahwa akhlak tidak perlu dibentuk, karena akhlak adalah insting
yang dibawa manusia sejak lahir. Bagi golongan ini bahwa masalah akhlak adalah
pembawaan dari manusia sendiri, yaitu kecenderungan kepada kebaikan yang ada
dalam diri manusia,dan dapat juga berupa kata hati yang selalu cenderung kepada
kebenaran. Maka akhlak akan tumbuh dgn sendirinya, walaupun tanpa dibentuk
/diusahakan.
Adapun pendapat
yg mengatakan bahwa akhlak adl hasil dari pendidikan, latihan, pembinaan &
perjuangan keras dengan sungguh”. Nabi bersabda yg artinya perbaikilah akhlak
kamu sekalian, ini menunjukkan bahwa akhlak perlu dibina.
Maka dapat
dikatakan bahwa akhlak merupakan hasil usaha dalam mendidik dan melatih dengan
sungguh – sungguh trhdap berbagai potensi rohaniah yg terdapat dlm diri
manusia. Jika program pembinaan & pendidikan akhlak itu dirncang dgn baik,
sistematik & dilaksanakn dgn sungguh –sungguh mk akan menghasilkn anak
& orang tua yang baik akhlaknya.
B.
Metode
Pembentukan Akhlak
Pembentukan
akhlak merupakan perhatian pertama dalam islam. Hal ini apat dilihat dari salah
satu misi Nabi yang utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Perhatian islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini dapat pula dilihat
dari perbuatan islam terhadap pembinaan jiwa yang harus didahulukan dari pada
pembinaan fisik. Karena jiwa yang baik akan lahir perbuatan yang baik yang pada
tahap selanjutnya akan mempermudah menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada
seluruh kehiduapn manusia lahir dan batin.
Pembinaan
akhlak dalam islam juga terintegrasi dengan pelaksanaan rukun iman. Rukun islam
pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, kalimat ini mengandung
pernyataan bahwa selama hidupnya manusia hanya tunduk kepada aturan dan
tuntutan Allah dan RasulNya. Rukun islam kedua adalah mengerjakan shalat 5
waktu, shalat yang dikerjakan akan membawa pelakunya terhindar dari perbuatan
keji dan mungkar. Zakat adalah rukun islam ke tiga juga mengandung akhlak yaitu
agar orang yang melaksanakannya dapat membersihkan dirinya dari sifat kikir,
mementingkan diri sendiri dan membersihkan hartanya dari hak oran lain.
Mengerjakan ibadah puasa adalah rukun islam ke 4, latihan menahan diri dari
keinginan melakukan perbuatan keji yang dilarang. Terakhir ibadah hai dalam
ibadah inipun pembinaan akhlaknya lebih besar lagi dibandingkan dgn nilai
pembinaan akhlak yg ada pada ibadah dlm rukun islam lainnya.
Integrasi
keislaman (ketulusan dalam berislam) tidak akan terwujud kecuali seorang muslim
menghiasai diri dengan perilaku utama yang mulia dan menjauhi perilaku yang
buruk. Dengan bahasa lalin, seorang muslim sejati yang berintegrasi adalah
orang yang pengaruh – pengaruhnya konsistennya dalam menjalankan rukun islam
teraktualisasikan dalam perilaku kesehariannya sehingga ia tidak pernah
menyakiti seorangpun dari kaum muslimin, tidak semata – mata merampas nyawa
seseorang, kehormatan, harta & bendanya.
Cara lain dapat
ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak
kecil dan langsung secara kontinue. Berkenaan dengan ini Imam Al Ghazali
mengatakan bahwa kepribadian manusia itu pada dasarnya dpt menerima segala
usaha pembentukan melalui pembiasaan. Utuk itu Imam Al Ghazali menganjurkn agar
akhlak yg dianjurkan yaitu dgn cara melatih jiwa kpd pekerjaan yg mulia.
Cara lain yang
tak kalah ampuhnya dalam pembinaan akhlak ini adalah melalui keteladanan.
Akhlak baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran. Menanamkan sopan
santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang .
pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan jika disertai pemberina contoh
teladan yang baik dan nyata.